Aplikasi Kencan Bumble Alami Lonjakan di Wall Street, Pandemi Buka Peluang Mereka Meroket
Ilustrasi foto (Sumber: Bumble)

Bagikan:

JAKARTA - Aplikasi kencan, Bumble mengalami lonjakan nilai pasar lebih dari 13 miliar dolar AS. Keberhasilan Bumble di Wall Street membuat Whitney Wolfe Herd menjadi satu dari deretan miliarder wanita.

Bumble, yang juga memiliki Badoo adalah salah satu dari banyaknya perusahaan AS yang terdaftar secara publik saat dipimpin oleh seorang pendiri wanita. Saham di perusahaan memulai debutnya pada 43 dolar AS masing-masing, menilai lebih dari 8 miliar dolar AS.

Tetapi dalam pembukaan perdagangan pada hari Kamis mereka melonjak hingga lebih dari 76 dolar AS masing-masing, membuat perusahaan bernilai lebih dari 13 miliar dolar AS.

Bumble, yang aplikasinya telah tersedia di lebih dari 150 negara menyatakan siap mengembangkan sayap. Keyakinan itu mereka lihat dari banyaknya angka lajang secara global.

Efek pandemi

Pandemi mendorong pengembangan mereka lebih pesat. Bumble mencatat peningkatan pelanggan berbayar mereka selama pandemi.

Meski mengalami peningkatan pelanggan berbayar, pandemi juga memukul mereka. Pada 2019, pendapatan melonjak lebih dari 35 persen dan menghasilkan untung 68,6 juta dolar AS.

Namun dalam sembilan bulan pertama tahun 2020, tingkat pertumbuhannya merosot menjadi sekitar 15 persen tahun-ke-tahun. Bumble pun membukukan kerugian 116 juta dolar.

Dalam beberapa bulan terakhir, investor telah menunjukkan minat yang kuat untuk saham listing baru, mengirim perusahaan seperti Airbnb dan Doordash ke valuasi setinggi langit dalam debut pasar mereka.

Dan Bumble, bagaimanapun berpeluang besar meroket. Apalagi dengan terobosan yang dilakukan Whitney Wolfe, di mana Bumble memberi ruang lebih bebas untuk perempuan mengontrol kencan mereka.