Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah wilayah Jakarta terendam banjir pada Sabtu, 4 November dan Minggu, 5 November akibat hujan deras dan mengakibatkan sungai meluap. Padahal, saat ini, Sodetan Ciliwung sudah mulai beroperasi.

Menanggapi hal itu, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengaku standar operasional prosedur (SOP) aliran air yang masuk ke Sodetan Ciliwung untuk dialirkan ke Banjir Kanal Timur (BKT) masih perlu diperbaiki.

"Jadi kemarin SOP-nya mau diperbaiki. Balai Cisadane (Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane) dan Dinas SDA (Sumber Daya Air) lagi merembukkan," kata Heru saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa, 7 November.

Heru menjelaskan, saat ini aliran air yang masuk ke inlet Sodetan Ciliwung terlebih dulu ditahan pada ketinggian air tertentu. Sodetan akan beroperasi dengan mengalirkan air ke outlet di BKT ketika Sungai Ciliwung hampir penuh.

Sehingga, sejumlah kelurahan yang diklaim tak lagi banjir berkat adanya Sodetan Ciliwung, ternyata masih terendam banjir beberapa hari lalu. Salah satunya di Kelurahan Bidara Cina.

"Kalau selama ini kan tunggu posisi tertentu baru dia ngalir. Kemarin saya minta sudah langsung kebagi dua saja. Sehingga, di Bidara Cina tidak seperti kemarin," ungkap dia.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 54 RT Jakarta Timur dan Jakarta Selatan terendam banjir pada Minggu, 5 November pukul 12.00 WIB akibat hujan lebat yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Tercatat melalui stasiun pemantau curah hujan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terjadi hujan dengan intensitas sangat lebat sampai ekstrim di Jagorawi Bogor sebesar 156 milimeter (mm), Depok 1 sebesar 148 mm, Pasar Minggu sebesar 126 mm, dan di Bendung Katulampa sebesar 111 mm.

Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji menuturkan, banjir terjadi akibat curah hujan tinggi dan kiriman air dari daerah penyangga yang membuat Kali Ciliwung dan Kali Baru meluap.

"BPBD mencatat genangan yang sebelumnya terjadi di 22 RT, saat ini menjadi 54 RT atau 0,175 persen dari 30.772 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta pada pukul 12.00 WIB," kata Isnawa dalam keterangannya, Minggu, 5 November.

Lokasi yang terendam banjir yakni 6 RT di Kelurahan Cililitan dengan ketinggian air mencapai 1,6 meter, 14 RT di Kelurahan Cawang dengan ketinggian air hingga 1,6 meter, 5 RT Kelurahan Bidara Cina dengan ketinggian air hingga 2,5 meter, dan 27 RT di Kelurahan Kampung Melayu dengan ketinggian air hingga 1,75 meter.

Sementara, sebaran RT yang terendam banjir di Jakarta Selatan yakni 1 RT di Kelurahan Rawajati dengan ketinggian air mencapai 60 sentimeter, dan 1 RT di Kelurahan Kebon Baru dengan ketinggian air hingga 60 sentimeter.