Bagikan:

JAKARTA - Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menonton laga sepak bola Final Liga Kampung Soekarno Cup di Stadion Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta. Dia sempat menyinggung wasit harus netral saat memandu jalannya pertandingan.

Dari pantauan di lapangan, Ganjar tiba di SUGBK, Senayan pukul 21.30 WIB. Kehadiran sosok berambut putih ini membuat penonton yang menyaksikan pertandingan antara Bali dan Sulawesi Selatan heboh dan menyambutnya dengan berteriak ‘Ganjar Presiden’.

Dia kemudian melihat dari dekat pertandingan tersebut. Selanjutnya, Ganjar mengapresiasi kegiatan ini dan berharap ada bibit baru yang muncul di sepak bola Indonesia dari kegiatan ini.

“Inilah sepakbola yang menurut saya, kawan-kawan memulai dari kelas kampung dan kita harapkan ini yang akan memunculkan bibit-bibit unggul untuk prestasi,” kata Ganjar kepada wartawan di SUGBK, Jumat malam.

Ganjar kemudian menyinggung pesepakbola tidak bisa instan. Ada banyak proses, termasuk pentingnya peran wasit ketika memimpin jalannya pertandingan.

Bahkan, wasit harus tegas ketika ada yang menjegal permain tertentu. Hal ini disampaikannya saat disinggung soal adanya tudingan menjegal Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

“Kalau jegal-jegalan itu pemainnya. Kalau jegalnya motong striker, wasitnya harus segera tiup peliut jangan dibiarkan. Gitu saja,” tegasnya.

Ganjar Pranowo di GBK/FOTO: Wardhany Tsa Tsia-VOI

Setelah menonton jalannya pertandingan, Ganjar menyerahkan piala kepada tim dari Bali sebagai pemenang Liga Kampung Soekarno Cup. Mereka menang setelah mengalahkan Sulawesi Selatan 3-0.

Diberitakan sebelumnya, tim yang menjadi juara dalam ajang Soekarno Cup Liga Kampung U-17 berhak mengangkat piala bergilir. Adapun piala ini didesain oleh putra Megawati Soekarnoputri yang juga Ketua DPP PDIP, M. Prananda Prabowo dan dipahat oleh Dolorosa Sinaga.

Kegiatan ini juga berhasil memperoleh rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk dribel bola terbanyak yang diikuti 10.000 orang. Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun mengatakan pencapaian ini diharap membangkitkan semangat sepak bola dalam negeri.

“Oleh Bung Karno olahraga ini bisa membangun bangsa dan membangun pergaulan bangsa. Nah, itu kami mulai coba bangkitkan kembali semangat dengan menggerakkan bola kaki dari kampung ke kampung,” ujar Komarudin dalam sambutannya saat penyerahan rekor MURI.