Bagikan:

JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu merespons pernyataan Presiden Jokowi soal perintah agar aparatur negara netral pada Pemilu 2024. Masinton sambil bersiul melontarkan kata ‘top’ apabila perintah Jokowi itu benar-benar dijalankan.

“Top (mengacungkan dua jempol) kalau implementsi ke bawah dijalankan itu menjadi top kalau kemudian tidak ada ikut campur tangan kekuasaan, kita appreciate. Kita lihat wamendes viral mengarahkan dukungan, fakta ini memperlihatkan sudah ada pemanasan pendahuluan ketidaknetralan,” kata Masinton dalam program Dua Arah Kompas TV, Jumat, 3 November.

Masinton menegaskan pemilu bukan ritual 5 tahunan tapi bagian dari demokrasi melahirkan kepemimpinan yang punya legitimasi.

“Pemilu jujur, adil, terpercaya agar hasil pemilu bisa dipercaya masyarakat dan legitimasi kepemimpinan hasil pemilihan tersebut diakui masyarakat. Terkait netralitas, kita mau pemimpin satu kata dan perbuatan, tapi kemarin baru beberapa hari ada peristiwa di Bali di mana atribut baliiho Ganjar-Mahfud serta atribut PDIP ketika presiden datang diturunin tuh, atribut lain partai lain aman aja,” sindir Masinton.

Jokowi sebelumnya mengingatkan pemerintah daerah dan aparatur negara harus netral terkait Pemilu 2024. Soal pencopotan baliho Ganjar Pranowo-Mahfud MD saat kunker ke Bali, Jokowi mengingatkan seharusnya segala tindakan dikomunikasikan dengan parpol terkait.

“Pemindahan beberapa atribut partai mestinya pemerintah kabupaten, kota, provinsi minta izin kepada pengurus partai daerah,” kata Jokowi.