PDIP Bantah 'Alergi' dengan PKS, Ahmad Syaikhu Cs Bakal Disambut Hangat Jika Datang Silaturahmi
PDIP memberikan cinderamata kepada PKS (kanan) saat silaturahmi ke Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa 27 April 2021 (dok. PDIP)

Bagikan:

JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu, membantah partainya alergi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). PDIP dan PKS diketahui belum pernah melakukan pertemuan sejak 2021.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto beberapa waktu lalu juga menegaskan, PDIP tidak akan berkoalisi dengan partai yang dipimpin Ahmad Syaikhu itu.

"Kok alergi. Enggak ada yang alergi tuh, umpama temen-temen PKS datang ke PDIP kan disambut hangat, bicara berbagai ide, bahas perkembangan politik," ujar Masinton dalam diskusi dating Polemik Trijaya bertajuk 'Tarik Menarik Safari Politik', Jumat, 10 Februari.

Menurut Masinton, sejauh ini tidak ada masalah terkait komunikasi antara PDIP dan PKS. Namun, kata dia, PDIP perlu penjajakan lebih jika menjalin kerja sama dengan PKS lantaran latar belakang ideologi yang berbeda.

"Kalau silaturahminya its oke, enggak ada masalah, tapi dalam kerja-kerja strategis kan perlu penjajakan. Artinya bagaimana cara pandang kita ketika melihat Indonesia dari berbagai spektrum, baik itu ideologi, platform dan program perjuangan. Jadi kita enggak ada alergi dengan siapapun," jelas Masinton.

Menyoal hingga kini belum ada partai politik yang menyambangi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Masinton beralasan pimpinan parpolnya itu masih membatasi diri bertemu dengan orang luar. Hal itu dikarenakan situasi pandemi COVID-19 yang baru saja mereda.

Namun, kata Masinton, ketua umumnya selalu menugaskan pengurus di DPP PDIP untuk berkomunikasi dengan parpol lain. Misalnya, memerintahkan Ketua DPP yang juga Ketua DPR Puan Maharani berkunjung ke parpol lain.

"Bagi PDIP, ada penugasan. Ketika kemarin kan masih masa COVID-19 ya, Bu Mega lakukan pembatasan ketemu orang. Beliau menugaskan pak sekjen, mba Puan, mas Prananda, pak Utut, pak Bambang Wuryanto untuk lakukan komunikasi politik, baik ke NasDem, PKS, Golkar, Gerindra, PKB dan lain-lain," tuturnya.

"Artinya, PDIP bukan sekedar wait and see tapi politik tidak harus dibangun dengan hiruk pikuk, formalitas penting tapi enggak melulu itu," tambah Masinton.

Masinton mengatakan, karakter PDIP adalah gotong royong dan bersama-sama, di mana sudah menjadi habit dari partai banteng. PDIP, kata dia, menyadari bahwa membangun bangsa tidak bisa sendiri maka partainya selalu mengedepankan aspek historis, cara pandang bangsa ini.

"Sehingga bagi PDIP gotong royong jadi prinsip. Jadi kalau hari ini PDIP akan berkoalisi dengan siapa itu nyantai saja. Tetap bangun komunikasi dengan parpol dan elemen diluar parpol," katanya.

Ditanya dalam waktu dekat PDIP akan menyambangi parpol mana, Masinton menjawab singkat. "Ya nanti kita tunggu tanggalnya," pungkasnya.