Masinton Sindir Jokowi Sutradara Drama Politik: Sudah Jangan Manipulatif, Pura-Pura Drama
Politikus PDIP Masinton Pasaribu dan Waketum PKB Jazilu Fawaid (Nailin In Saroh/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Politikus PDIP Masinton Pasaribu menyindir Presiden Joko Widodo yang menyinggung kondisi politik jelang Pemilu 2024 banyak dramanya saat pidato di perayaan HUT Golkar beberapa waktu lalu.

Menurut Masinton, sebenarnya pelontar narasi itulah yang menjadi sutradara di balik drama politik yang ramai dibicarakan belakangan ini.

"Nggak mau drama tapi lu menyutradarai, ya sama aja," ujar Masinton di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis, 16 November.

Anggota DPR dapil DKI Jakarta itu memang tak secara langsung menyebut Jokowi sebagai sutradara drama politik. Namun sebagaimana diketahui publik, narasi drama politik ramai dibicarakan usai kepala negara menyebut istilah tersebut.

Masinton pun menegaskan, bahwa semua yang terlibat dalam drama politik ini adalah aktor, bukan sutradara. Sang sutradara, kata dia, justru adalah orang yang pura-pura tidak mau ada drama.

"Ini pemain drama semua pak. Jangan ada drama-drama, tapi lu menyutradarai," tegasnya.

Karena itu, Masinton mengingatkan agar pihak yang menjadi sutradara itu tidak perlu berpura-pura lagi. Sebab, Legislator Komisi XI DPR RI itu menilai rakyat sudah mengetahui permainan yang terjadi.

"Sudah, jangan pura-pura lagi drama-drama sok santun, manipulatif. Pemimpin itu satunya kata dan perbuatan. Belaga ini seakan-akan kayak mau dizalimi udahlah, rakyat udah pada tahu. Kita harus akhiri kemunafikan ini keberpura-puraan ini," katanya.

"Ya tentu kita semua enggak ingin ada drama, enggak ada kepalsuan," imbuh Masinton.

Sebelumnya, Presiden Jokowi bicara soal kondisi politik saat ini jelang pencoblosan Pilpres 2024. Bagi Jokowi yang terjadi saat ini terlalu banyak drama politik.

“Saya melihat akhir-akhir ini yang kita lihat adalah terlalu banyak dramanya, terlalu banyak drakornya, terlalu banyak sinetronnya, mestinya kan pertarungan gagasan, mestinya pertarungan ide, bukan pertarungan perasaan,” kata Jokowi dalam sambutan di HUT Golkar, Senin, 6 November.

“Kalau yang terjadi pertarungan perasaan repot semua kita, tidak usah saya teruskan karena nanti ke mana-mana,” kata Jokowi.