JAKARTA - Mantan Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin menolak penawaran untuk bergabung dalam tim kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
"Kepada saya, tidak perlu didapuk atau diapakan, apalagi jadi (tim kampanye)," kata Din saat menemui Cak Imin di kantor DPP PKB, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat, 3 November.
Din menjelaskan, dirinya tak perlu masuk dalam struktur tim pemenangan karena sudah jelas mendukung Anies-Cak Imin dalam Pilpres 2024.
Hal ini diperkuat dengan kunjungannya ke kantor partai-partai Koalisi Perubahan dengan membawa sejumlah petinggi ormas Islam untuk menyatakan dukungannya.
"Karena apa yang saya tampilkan secara terbuka dengan penuh niat baik, pikiran, ini sudah lebih dari tim sukses. Jadi, tidak perlu dimasukkan," ungkap Din.
Sebelumnya, Cak Imin mengaku ingin Din ikut bergabung dalam tim kampanye untuk bekerja memenangkan dirinya dan Anies dalam pemilu presiden tahun depan.
"Pasti, kita berharap tokoh-tokoh Islam ini, pimpinan ormas Islam ini, nanti kita harapkan membantu kemenangan AMIN karena gairah untuk membantu sangat kuat," ungkap Cak Imin.
BACA JUGA:
Beberapa waktu lalu, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu mengatakan pihaknya pun akan mengusulkan Din Syamsuddin menjadi bagian dari Timnas AMIN.
"Kami InsyaAllah juga akan mengusulkan beliau dalam tim pemenangan," kata Syaikhu di DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis, 26 Oktober.
Menurut Syaikhu, Din Syamsuddin adalah tokoh berpengalaman dan berwawasan luas. Karenanya dia meyakini, Di akan memperkuat komposisi pemenangan pasangan calon Anies-Cak Imin di Pilpres 2024.
"Kita sangat berharap bahwa beliau juga akan bisa memperkuat tim pemenangan pasangan Amin," ungkap Syaikhu.