Bagikan:

JAKARTA - Bakal calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) tak mempermasalahkan jika dirinya dan bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan diremehkan sebagian pihak.

Hal ini merujuk pada hasil dari sejumlah lembaga survei yang menyatakan dukungan kepada Anies-Cak Imin berada pada urutan terakhir atau lebih rendah dibanding Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Menurut Cak Imin, bisa saja dirinya dan Anies yang sebelumnya dipandang remeh, namun pada akhirnya memenangkan kontestasi Pilpres 2024.

"Kami paling suka karena masih dianggap enteng. Tapi, yang dianggap enteng biasanya yang menang. Kira-kira begitu," kata Cak Imin saat menerima kunjungan Mantan Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat, 3 November.

Ketua Umum PKB ini pun mengungkap koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan dan dirinya telah melakukan survei secara internal.

Melihat hasil survei internal mengenai dukungan capres-cawapres, Cak Imin mengklaim punya peluang menang pemilu satu putaran mengalahkan pesaingnya, yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

"Melihat tanda-tandanya, satu putaran menang itu juga ada. Peluang yang ada karena survei kami terbaru, masih rahasia," tuturnya.

Menurut UUD 1945, pemenang pilpres, pasangan calon presiden dan wakil presiden harus mendapatkan suara lebih dari 50 persen dari jumlah suara dalam pemilu, dengan memperoleh sedikitnya 20 persen suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia dalam pelaksanaan satu putaran.

Wakil Ketua DPR itu mengaku hasil survei internalnya berbeda dengan hasil jajak pendapat yang dilakukan beberapa lembaga survei akhir-akhir ini.

"Kita sangat optimis. Kelonjakan perolehannya itu sangat signifikan. Bahkan, survei saat ini sampai pada level sekarang 3 calon sama persis. Jadi, 100 (persen) terbagi tiga. Ada floating sedikit, beberapa persen," urai Cak Imin.