Bagikan:

JAKARTA - Sedikitnya 40 orang tewas di Negara Bagian Yobe, Nigeria pada Hari Senin dan Selasa, setelah kelompok yang diduga sebagai militan Boko Haram menembaki penduduk desa dan meledakkan ranjau darat, serang besar pertama dalam 18 bulan terakhir di wilayah tersebut, kata pihak kepolisian.

Serangan itu terjadi sekitar pukul 20.30 waktu setempat pada hari Senin, di Desa Gurokayeya, Gaidam, Negara Bagian Yobe, kata juru bicara kepolisian negara bagian Abdulkarim Dungus, melansir Reuters 2 November.

Dia mengatakan, orang-orang bersenjata melepaskan tembakan ke arah penduduk desa, menewaskan sedikitnya 17 orang. Keesokan harinya, sebuah ranjau darat meledak dan menewaskan sedikitnya 20 penduduk desa yang kembali usai menguburkan korban serangan pada Hari Senin.

Sementara itu, Lawan Ahmed, seorang warga, mengatakan militan menembaki penduduk desa secara sporadis dari sepeda motor, menewaskan sekitar 18 orang pada Hari Senin.

Ahmed menambahkan, pemberontak yang sama pada Hari Selasa berusaha untuk melenyapkan mereka yang hendak memakamkan mereka yang tewas sehari sebelumnya, menewaskan lebih dari 20 orang.

Dikatakan, Boko Haram telah membunuh dan menculik penduduk desa di Negara Bagian Borno, pusat militansi yang menjadi pusat perang melawan pemberontakan di Nigeria selama 14 tahun.

Pada Hari Senin, Presiden Bola Tinubu dan kabinetnya menyetujui anggaran tambahan sebesar 2,8 miliar dolar AS untuk mendanai "masalah mendesak", termasuk pertahanan dan keamanan.

Presiden Tinubu sendiri belum mengungkapkan bagaimana ia akan mengatasi pemberontakan di wilayah utara, serta ketidakamanan yang meluas di negara tersebut.

Dikatakan, warga Yobe telah hidup damai selama lebih dari setahun sebelum serangan ini. Terakhir kali bom meledak di negara bagian Yobe adalah pada April 2022.