Bagikan:

JAKARTA - Tak kurang dari 81 orang tewas dalam serangan militan Boko Haram di sebuah desa bagian timur laut Nigeria, kata pemerintah negara bagian Borno yang dikutip CNN. Menurut salah seorang warga yang selamat, pelaku menyamar sebagai guru agama Islam atau ustaz.

Kesaksian warga menyebut kelompok itu menyerang desa dengan tank dan mobil lapis baja yang berisi senjata. Tujuh orang, termasuk kepala desa, anak-anak, dan perempuan diculik dari Faduma Kolomdi, Borno. 

Warga melaporkan bahwa orang-orang itu mengumpulkan penduduk desa pada Selasa dan mulai menembaki mereka selama beberapa jam. Penyintas serangan menjelaskan bagaimana awal serangan yang dilakukan oleh pelaku dalam penyamarannya.

"Mereka mengumpulkan kami dan berkata bahwa mereka ingin menyampaikan khotbah kepada kami. Mereka meminta kami untuk menyerahkan senjata apa pun yang kami miliki. Beberapa penduduk desa menyerahkan senjata api, busur dan panah mereka," kata salah seorang saksi.

Lalu, tiba-tiba mereka mulai membredel orang yang sedang berkumpul itu. "Bahkan anak-anak dan perempuan turut menjadi sasaran. Banyak yang ditembaki dari jarak dekat," kata pria yang tidak disebutkan namanya itu.

Warga yang selamat, sedikitnya menguburkan 49 jenazah. Sementara 32 mayat lainnya diambil sendiri oleh keluarga mereka dari desa-desa tetangga. 

Pembantaian tersebut dilakukan oleh Boko Haram dan ISWAP atau Negara Islam Afrika Barat. Mereka adalah kelompok yang mengoperasikan sel-sel tidur teroris di daerah tersebut, menurut Juru Bicara Militer Nigeria Sagir Musa.

Sejumlah pasukan militer telah dikirim ke lokasi kejadian untuk berjaga-jaga. Musa mengatakan, serangan itu terjadi pada Selasa pagi ketika beberapa peternak sedang memberi makan hewan peliharaan mereka.

Para pasukan itu kemudian memanggil mereka dari ladang untuk berkumpul. Setelah dikumpulkan, penembakan terjadi. 

Diketahui, puluhan ribu orang tewas dan lebih dari tiga juta orang terlantar selama lebih dari satu dekade pemberontakan Boko Haram di timur laut Nigeria. Kelompok itu telah melakukan pembantaian, pembakaran masjid, hingga menyerang pos-pos militer di wilayah tersebut.