Bagikan:

CIANJUR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)mencatat puluhan tenda milik penyintas gempa di sejumlah desa di Cianjur rusak akibat hujan deras disertai angin kencang.

Kepala BPBD Kabupaten Cianjur Asep Sukma Wijaya mengatakan, saat ini pihaknya masih mendata dan segera melakukan perbaikan agar tenda kembali ditempati lantaran lebih dari 20 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke masjid dan rumah tetangga.

"Tenda yang rusak akibat tersapu angin dan bagian atap dari terpal bocor, sehingga banjir mengenangi bagian dalam tenda. Catatan sementara 31 tenda yang rusak di sejumlah desa di kecamatan Cianjur dan Cugenang dalam tahap perbaikan," katanya di Cianjur, Jawa Barat, Rabu 1 November, disitat Antara.

Pendataan masih dilakukan, lanjut dia, karena informasi lebih dari 31 tenda yang rusak terutama di bagian atas yang masih menggunakan terpal.

Untuk itu, Asep mengatakan BPBD akan mengirimkan ratusan terpal untuk memperbaiki tenda sampai warga dapat kembali membangun rumahnya.

Tercatat hingga saat ini, tinggal sebagian kecil warga yang masih bertahan di dalam tenda karena menunggu anggaran dari Pemerintah Pusat tahap IV.  Mereka juga akan direlokasi ke perumahan relokasi tahap III yang baru dibangun di Desa Babakan Karet, Kecamatan Cianjur.

"Kami akan menuntaskan perbaikan tenda yang rusak karena sejak satu pekan terakhir curah hujan mulai tinggi dan warga masih mengandalkan hidup di dalam tenda. Kami juga meminta Pemerintah Pusat segera mendistribusikan bantuan stimulan tahap IV," katanya.

Sementara sekitar 20 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke masjid di Kecamatan Cugenang karena terpal yang menjadi atap tenda selama sebelas bulan terakhir sobek diterjang hujan deras disertai angin kencang, bahkan beberapa tenda ambruk terbawa angin.

"Kami tidak bisa berbuat banyak karena faktor alam, sehingga terpaksa mengungsi ke masjid atau madrasah ketika hujan turun deras. Harapan kami bantuan stimulan untuk membangun kembali rumah yang ambruk dapat segera cair," kata penyintas di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Aditia.

Hal senada terucap dari penyintas gempa di Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, yang masih mengisi tenda darurat karena menunggu pembangunan rumah relokasi yang belum tuntas, terpaksa mengungsi ke rumah sanak saudaranya ketika hujan deras kembali turun pada petang hari.

"Tenda yang kami huni sudah hampir setahun terakhir rusak diterjang hujan dan angin kencang beberapa hari lalu. Meski sudah diperbaiki, ketika hujan kembali turun kami memilih menumpang di rumah saudara atau tetangga karena lantai tenda banjir," kata penyintas di Desa Nagrak, Rojali.