Bagikan:

JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengungkap ada sosok Pak Lurah di balik isu perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

Hal ini disampaikannya menanggapi pernyataan kader PDIP, Adian Napitupulu yang menyebut sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) berubah karena partai berlambang banteng ini menolak wacana tersebut.

Kata Hasto, permintaan ini tak disampaikan secara langsung tapi melalui pihak lain dan dia sudah melakukan klarifikasi terhadap menteri yang menyuarakan gagasan ini untuk pertama kalinya.

“Sebelumnya saya bertemu dengan menteri tersebut dan dikonfirmasi bahwa sikap-sikap ketua umum beberapa partai yang menyuarakan itu, saat itu dikatakan, ya, sebagai permintaan Pak Lurah,” kata Hasto kepada wartawan di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat, 27 Oktober.

Mendengar hal ini, PDIP kemudian bersikap melakukan penolakan. “Kami bersama rakyat Indonesia memilih tegak lurus pada konstitusi,” tegas Hasto.

Hasto memastikan pernyataannya ini bisa dipertanggungjawabkan secara politik, hukum, dan juga di hadapan Tuhan. “Bahwa itu memang ada melalui pihak-pihak lain yang kemudian disuarakan kepada PDIP,” ungkapnya.

“Tapi sikap kami adalah konsisten di dalam menempatkan konstitusi sebagai rule of the game yang sangat fundamental, yang harus kita ikuti,” sambung politikus ini.

Diberitakan sebelumnya, Adian bilang Jokowi dan keluarganya berubah sikap karena wacana perpanjangan masa jabatan presiden ditolak oleh partainya. Tapi, dia tak peduli dengan kondisi tersebut karena PDIP kini fokus memenangkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

“Bagaimana Gibran tidak saya pikirkan. Bagaimana Jokowi nggak saya pikirkan. Yang saya pikirkan adalah bagaimana menambah suara satu, satu, satu terus setiap hari untuk Ganjar,” kata Adian dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 25 Oktober.