JAKARTA - Unit Reskrim Polsek Duren Sawit masih melakukan penyelidikan terkait penemuan tengkorak kepala manusia dan tiga tulang kerangka di dalam saluran air di Jalan Raden Inten, Duren Sawit, Jakarta Timur. Polisi alami kesulitan karena tidak ditemukan jejak apapun di sekitar lokasi.
"Kami mengimbau kepada warga yang ada kehilangan keluarga atau tetangga, silakan bisa menghubungi pihak Polsek Duren Sawit," kata Kanit Reskrim Polsek Duren Sawit, AKP Indra Darmawan kepada wartawan, Selasa, 24 Oktober.
Unit Reskrim Polsek Duren Sawit belum dapat memastikan apakah tengkorak kepala dan tiga tulang kerangka manusia merupakan korban kriminal atau bukan. Apakah kerangka tersebut hanyut terbawa banjir atau sengaja dibuang pelaku kejahatan.
"Sementara belum bisa dijelaskan secara detail. Nanti berdasarkan pemeriksaan dari dokter forensik (RS Polri)," ujarnya.
Polisi mengatakan, bagian tulang yang ditemukan di dalam saluran air juga tidak lengkap. Meski ada tiga tulang yang berukuran panjang, polisi belum dapat memastikan bahwa itu tulang tangan atau kaki.
"Pihak dokter forensik bisa menentukan apakah dari tulang tangan atau kaki. Jika ada warga yang melapor kehilangan keluarga, nantinya mereka kami arahkan ke RS Polri untuk proses (pemeriksaan DNA) lebih lanjut," katanya.
Tengkorak kepala manusia dan 3 tulang tangan ditemukan terbungkus di dalam kaos yang berada di dalam gorong - gorong selokan air depan Kavling DKI, Jalan Radin Inten, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin, 23 Oktober, sore.
BACA JUGA:
Kerangka manusia tersebut ditemukan oleh satgas Sudin Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur yang tengah melakukan pengurasan saluran.
Erwani (40) salah satu satgas Sudin SDA Jakarta Timur membenarkan adanya penemuan kerangka manusia. Kejadian berawal saat dirinya bersama rekannya yang lain tengah menguras saluran.
"Awalnya kami lagi menguras saluran. Ini kepala manusia, saya penasaran. Saya buka (sebelumnya terbungkus kaos). Tadinya (tengkorak) ini didalam kaos kepalanya. Ada tulang tangan juga," kata Erwani kepada wartawan di lokasi, Senin, 23 Oktober.
Adapun saluran air tersebut merupakan saluran penghubung (Phb) dari Kalimalang.