Bagikan:

JAKARTA - Ahli independen PBB menyebut kurangnya akses terhadap bantuan di Gaza akibat pengepungan oleh Israel, merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Para ahli juga mengemukakan "keprihatinan kemanusiaan dan hukum serius terhadap Israel yang memperketat pengepungannya selama 16 tahun terhadap wilayah kantong tersebut dan penduduknya serta pendudukan yang telah berlangsung lama, sehingga 'merampas' makanan, bahan bakar, air, listrik dan obat-obatan yang diperlukan 2,2 juta penduduk kota itu,," kata Kantor HAM PBB dalam siaran pers, melansir CNN 20 Oktober.

"Pengepungan total terhadap Gaza ditambah dengan perintah evakuasi yang tidak dapat dilaksanakan dan pemindahan penduduk secara paksa, merupakan pelanggaran terhadap hukum kemanusiaan dan pidana internasional. Ini juga sangat kejam," ujar para ahli.

Lebih jauh ditekankan perlunya segera melakukan gencatan senjata dan memastikan akses mendesak terhadap bantuan kemanusiaan, untuk menjamin keselamatan fisik penduduk sipil.

Kelompok ini juga mengutuk ledakan mematikan di Rumah Sakit Al-Ahli Al Arabi. Mereka mengatakan, kampanye Israel di Gaza mengakibatkan kejahatan terhadap kemanusiaan.

"Mempertimbangkan pernyataan yang dibuat oleh para pemimpin politik Israel dan sekutunya, disertai dengan aksi militer di Gaza dan peningkatan penangkapan dan pembunuhan di Tepi Barat, terdapat juga risiko genosida terhadap rakyat Palestina," jelas mereka.

"Tidak ada pembenaran atau pengecualian untuk kejahatan semacam itu. Kami terkejut dengan kelambanan komunitas internasional dalam menghadapi perang yang bersifat perang."

"Penjajahan harus diakhiri dan harus ada reparasi, restitusi dan rekonstruksi, demi keadilan penuh bagi warga Palestina," bunyi kesimpulan para ahli.

Menanggapi itu, Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan menolak tuduhan para ahli independen tersebut.

"Mereka membela teroris yang berkomitmen melakukan genosida terhadap orang-orang Yahudi, dan baru saja melakukan satu hal di komunitas selatan kami. Pernyataan para pejabat senior ini menunjukkan betapa terdistorsinya PBB," ujar Erdan.

"Situasi kemanusiaan utama yang harus mereka fokuskan adalah kondisi lebih dari 200 warga sipil tak berdosa yang disandera di Gaza, bukannya membantu para teroris dan pendukung mereka," tandasnya.