Indonesia Butuh Investasi Rp5.900 Triliun selama 2 Tahun untuk Balik ke <i>Upper Middle Income Country</i>
Suasana kota Jakarta. (Angga Nugraha/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan  bahwa untuk mengembalikan status Indonesia menjadi upper middle income country pada 2022, dibutuhkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen per tahun.

“Selain itu, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen di 2021, dibutuhkan total investasi dalam perekonomian sekitar Rp5.817 triliun hingga Rp5.912 triliun,” ujarnya, Selasa, 9 Februari.

Adapun, realisasi investasi di 2020 hanya sebesar Rp4.897 triliun karena ekonomi terkontraksi. Dengan demikian, pada 2021, dibutuhkan tambahan investasi sebesar Rp919,52 triliun-1.014,32 triliun dari 2020 agar ekonomi dapat tumbuh di kisaran 4,5-5,5 persen.

“Salah satu cara investasi untuk mempercepat pemulihan ekonomi adalah melalui pembangunan sarana perumahan dan perkantoran Ibu Kota Negara (IKN),” katanya.

Suharso menambahkan, posisi Indonesia turun menjadi lower middle income country karena PDB perkapita merosot jadi 3.806 dolar AS pada 2020.

Padahal, Indonesia sebelumnya masuk kategori upper middle income country pada 2019 karena mempunyai PDB perkapita sebesar 4.174 dolar AS.

“Penurunan ini tercermin dari realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2020 yang terkontraksi sebesar minus 2,07 persen,” tuturnya.