Bagikan:

JAKARTA - Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta memberi rapor merah pada Heru Budi Hartono atas kinerjanya sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta selama satu tahun terakhir.

Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Wibi Andriano memandang, Heru tak piawai dalam menjalankan pembangunan Jakarta.

"Fraksi NasDem DKI menilai kinerja heru hanyalah sebatas seremoni saja dan ternyata beliau terlihat sangat gugup memimpin Jakarta," kata Wibi kepada wartawan, Jumat, 13 Oktober.

Wibi memandang, Heru terkesan menyepelekan persoalan yang kini melanda Jakarta. Salah satunya adalah polusi udara yang saat ini konsentrasinya masih tinggi.

Kemudian, muncul masalah antrean panjang masyarakat yang membeli pangan murah atau pangan bersubsidi dari Pemprov DKI. Bahkan, kondisi ini mengakibatkan adanya pungli yang dipungut kepada warga untuk menjaga antrean.

"Yang paling brutal adalah warga kampung bayam sampai dengan saat ini hak mereka untuk menempati hunian rusun tidak diberikan dan dibiarkan terlantar," urai Wibi.

Pada 17 Oktober 2022, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian resmi melantik Heru Budi Hartono menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta.

Heru menjabat sebagai Pj Gubernur dengan masa jabatan selama satu tahun dan dievaluasi per tiga bulan. Setelah satu tahun menjabat, Kemendagri akan memutuskan apakah jabatan Heru akan diperpanjang hingga setahun ke depan atau tidak.

Heru mengaku belum mengetahui apakah jabatannya akan diperpanjang atau tidak. Masa jabatan Heru sebagai Pj Gubernur akan berakhir pada 17 Oktober 2023, tepat setahun dirinya dilantik.

"Ya, enggak tahu (jabatannya diperpanjang atau tidak). Belum ada info," kata Heru saat ditemui di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Minggu, 8 Oktober.