Bagikan:

JAKARTA - Pemimpin Gereja Katolik dunia Paus Fransiskus menyerukan pembebasan semua sandera, menyebut Israel berhak membela diri tapi juga mengkhawatirkan pengepungan Gaza, mengomentari perkembangan situasi di Timur-Tengah.

Itu disampaikan Paus di akhir audiensi umum mingguannya di hadapan ribuan orang di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Hari Rabu.

"Saya terus mengikuti, dengan rasa sakit dan ketakutan, apa yang terjadi di Israel dan Palestina. Begitu banyak orang terbunuh, dan lainnya terluka. Saya berdoa bagi keluarga-keluarga yang melihat hari raya berubah menjadi hari berkabung, dan saya mohon agar sandera segera dibebaskan," ujar Paus, melansir Reuters 11 Oktober.

"Itu hak mereka yang diserang untuk membela diri, tapi saya sangat khawatir dengan pengepungan total yang dialami warga Palestina di Gaza, di mana banyak juga korban tak berdosa," lanjut Paus.

Lebih lanjut Paus mengatakan Hari Rabu, "Terorisme dan ekstremisme tidak membantu mencapai solusi konflik antara Israel dan Palestina, namun memicu kebencian, kekerasan, balas dendam dan menyebabkan penderitaan bagi kedua belah pihak”.

"Timur Tengah tidak membutuhkan perang, melainkan perdamaian, perdamaian yang dibangun berdasarkan keadilan, dialog dan keberanian untuk menjadi persaudaraan," tegas Paus Fransiskus.

Serangan militan Palestina Hamas pada Sabtu pekan lalu terhadap wilayah Israel, memicu saling serang kedua belah pihak yang menyebabkan dua ribuan korban tewas dan ribuan lainnya luka-luka, sementara seratusan orang disandera.

Militer Israel mengatakan jumlah korban tewas di negara itu telah mencapai 1.200 orang pada Hari Rabu dan lebih dari 2.700 orang terluka.

Sementara Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, sedikitnya 950 orang tewas dan 5.000 lainnya luka-luka di wilayah pesisir yang padat penduduk tersebut.