Bagikan:

JAKARTA - Paus Fransiskus kembali mengutuk serangan udara Israel di Gaza, sehari setelah seorang menteri pemerintah Israel secara terbuka mengecam Paus karena penggunaan istilah genosida di Gaza.

Paus Fransiskus membuka pidato Natal tahunannya, pada Sabtu, 21 Desember, di depan para kardinal Katolik di Vatikan dengan menyinggung serangan udara Israel pada Jumat yang menewaskan 25 warga Palestina di Gaza.

“Kemarin, anak-anak dibom,” kata Paus. "Ini kekejaman. Ini bukan perang. Saya ingin mengatakan ini karena mengusik hati,” tuturnya dilansir Reuters pada Minggu, 22 Desember.

Paus Fransiskus juga mengatakan uskup Katolik di Yerusalem mencoba memasuki Jalur Gaza pada Jumat, 20 Desember, untuk mengunjungi umat Katolik di sana. Tapi uskup itu ditolak masuk.

Paus, sebagai pemimpin Gereja Katolik Roma yang beranggotakan 1,4 miliar orang, biasanya berhati-hati dalam memihak dalam konflik, namun belakangan ini ia lebih blak-blakan mengenai operasi militer Israel melawan kelompok militan Palestina, Hamas.

Dalam kutipan buku yang diterbitkan bulan lalu, Paus mengatakan beberapa pakar internasional mengatakan “apa yang terjadi di Gaza memiliki karakteristik genosida”.

Menteri Urusan Diaspora Israel Amichai Chikli dengan tajam mengkritik komentar tersebut dalam surat terbuka yang tidak biasa yang diterbitkan oleh surat kabar Italia Il Foglio pada Jumat. Dia mempertanyakan penggunaan istilah genosida.

Kementerian luar negeri Israel mengatakan negaranya membela diri terhadap kekejaman militan Hamas.

“Sayangnya, Paus memilih untuk mengabaikan semua ini,” kata kementerian tersebut.

“Israel melakukan upaya luar biasa untuk mencegah kerugian terhadap orang-orang tak berdosa, sementara Hamas melakukan upaya luar biasa untuk meningkatkan kerugian terhadap warga sipil Palestina,” kata imbuh Kemlu Israel.