KPAI Pertanyakan Bukti Rokok yang Disebut Polisi Sebagai Motif Tewasnya Siswa Kelas 3 SMPN 132 Cengkareng
Siswa SMP ditemukan tewas dengan kepala pecah di Cengkareng Jakbar/ Tangkap Layar

Bagikan:

‘Apa Ada Bukti Rokok yang Dibilang Polisi?’ Kata KPAI Soal Siswa SMPN 132 Jatuh dari Lantai 4 karena Merokok

JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) akan meminta rekaman CCTV dari Polsek Cengkareng guna memastikan penyebab kematian pelajar SMPN 132 yang diduga tergelincir saat merokok dari bilik jendela salah satu ruang kelas di lantai 4 gedung sekolah.

"CCTV juga saya sedang minta (ke polisi). Kami minta CCTV lalu keterangannya yang lebih komperhensif. Kami akan datang juga untuk rakor (rapat koordinasi)," ujar Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Ai Maryati Solihah kepada VOI, Selasa, 10 Oktober.

KPAI juga mempertanyakan dasar pengungkapan bahwa pelajar berinisial DR diduga merokok di lingkungan sekolah.

"Ada buktinya rokok yang dibilang polisi? Karena kan alat bukti memang harus menguatkan, bukan hanya saksi. Jadi kita bisa, nanti kita pastikan," katanya.

KPAI menilai, dalam proses kasus yang melibatkan anak dibawah umur hingga meregang nyawa, berbagai pihak harus lebih berhati - hati.

Untuk itu, pihaknya segera melakukan pengecekan ke lokasi untuk memastikan penyebab kematian pelajar SMPN 132 Cengkareng berinisial DR.

"Ini sampai meregang nyawa, kita hati-hati dulu belum bisa membenarkan dan memutuskan, walaupun itu dari Kepolisian," ucapnya.

Meski begitu, KPAI mengapresiasi langkah cepat Polsek Cengkareng dalam pengungkapan kasus kematian pelajar SMPN 132 Cengkareng.

"KPAI apresiasi kalau polisi bertindak cepat (mengungkap kasus kematian pelajar). Cuma kita harus cek lagi apa alat kelengkapan lain yang itu akan menunjukan kepada kita," katanya.

Sementara dari keterangan tiga orang saksi rekan korban berinisial RDF, RGA dan AAA kepada polisi, ketiganya bersama korban setelah dari kantin makan nasi uduk pada Senin, 9 Oktober, sekitar pukul 09.30 WIB.

Kemudian korban mengajak 3 rekannya untuk merokok di kelas IX G, Lantai 4, Gedung Sekolah SMPN 132. Selanjutnya, korban lari kedalam kelas mengarah jendela yang tidak ada kacanya dan sudah tidak ada teralisnya. Korban melompat terlalu kencang sehingga korban jatuh ke bawah dari lantai 4 Sekolah SMPN 132 hingga meninggal dunia.