Empat Petinggi NasDem Berkumpul Bahas Kasus Yasin Limpo
Mentan Syahrul Yasin Limpo (Foto: DOK ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Empat petinggi Partai NasDem disebut sedang berkumpul. Mereka membahas perkara dugaan kasus korupsi di Kementerian Pertanian yang melibatkan Syahrul Yasin Limpo.

Keempat petinggi Partai NasDem yang berkumpil yakni, Ketua Umum Surya Paloh; Sekjen Hemawi Taslim; Ketua Majelis Tinggi Karli Boenjamin; dan Victor Laiskodat.

"Pastilah pasti, ngga mungkin banget (tidak bahas perkara), Cuma kan kita diskusi tentang terkait perkara yang dialami Pak Mentan," ujar Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni kepada wartawan, Rabu, 4 Oktober.

Menurut Sahroni, dalam persoalan ini NasDem mendukung penuh proses penegakan hukum terhadap kadernya apabila memang cukup bukti.

Tapi, ditekankan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait status Yasin Limpo walapun serangkaian langkah penyidikan telah dilakukan

"Salah benar itu sifatnya masih secara umum tapi KPK, sampai hari ini belum menyampaikan statement resminya tapi penggeledahan sudah dilakukan itu namanya mekanisme hukum yang harus dihormati," ungkapnya

Selain itu, dalam persoalan ini, NasDem juga meminta Yasin Limpo untuk menjalani proses hukum yang sedang berjalan.

"Kalau NasDem dari pertama dulu Rio Capella, Johnny Plate, ikutin proses hukum yang berlaku aja, jadi sesuai mekanisme kita hormati proses hukum KPK dan dia harus ikuti prosesnya, ngga boleh enggak," kata Sahroni.

Sebagai informasi, KPK mengungkap ada tiga klaster yang ditangani penyidik. Rinciannya adalah pemerasan terkait jabatan, gratifikasi, dan dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Dalam mengusut kasus ini, penggeledahan sudah dilakukan di rumah dinas Mentan Syahrul. Dari upaya paksa itu ditemukan uang tunai sebesar Rp30 miliar dalam bentuk pecahan rupiah dan mata uang asing serta 12 senjata api.

Tak sampai di sana, penyidik juga menggeledah Kantor Kementan di Jakarta dan rumah seorang tersangka, Muhammad Hatta yang ada di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Pada lokasi terakhir, komisi antirasuah menemukan uang sebesar Rp400 juta yang diduga terkait dugaan korupsi yang sedang diusut.

KPK kemudian menyatakan akan menganalisis temuan uang. Sementara senjata api bakal diurus oleh pihak kepolisian.