Kemenparekraf Dukung Pengembangan Kekayaan Intelektual Gim Lokal
Foto: Dok. Antara

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendukung pengembangan kekayaan intelektual gim lokal sebagai salah satu subsektor ekonomi yang memiliki potensi besar.

"Kemenparekraf akan terus mendukung perkembangan IP (kekayaan intelektual) gim lokal, karena ini adalah salah satu bentuk dari subsektor ekonomi kreatif dengan potensi yang besar," kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo, dalam siaran resmi, dikutip dari Antara, Kamis 17 Agustus.

Angela menyampaikan dukungan tersebut saat pembukaan ajang kompetisi e-sport yang menargetkan partisipasi 5.000 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.

Berdasarkan data, pada 2022 transaksi gim di seluruh dunia mencapai Rp3.500 triliun, sementara di Indonesia sendiri jumlahnya mencapai Rp 30 triliun.

Namun dari jumlah tersebut, mayoritas gim yang dimainkan oleh lebih dari 175 juta pemain gim daring/online di Indonesia merupakan gim dari pengembang asing.

Angela mengatakan pemerintah menaruh perhatian yang besar dalam pengembangan industri gim tanah air.

Salah satunya adalah finalisasi pembentukan Peraturan Presiden (Perpres) tentang percepatan industri gim tanah air yang saat ini sedang dilakukan.

Perpres ini akan menjadi payung hukum atau dasar hukum yang kuat dalam membangun ekosistem gim di Indonesia yang lebih inklusif, relevan, dan lebih berpihak kepada gim lokal dan berkelanjutan.

"Kita sedang memfinalisasi perpres gim ini bersama-sama dengan semua kementerian dan lembaga untuk kita bisa menguatkan ekosistem gim di Indonesia dan mempunyai keberpihakan terhadap pemain-pemain lokal, ini penting sekali," ujar Angela.

Dia berharap penyelenggaraan "Ksatriya Mahardhika Student Championship 2023" dapat memperkuat pengembangan industri gim di Indonesia, selain sebagai bentuk promosi atau diplomasi budaya tanah air.

"Saya selalu percaya bahwa perpaduan dari ekonomi kreatif dan budaya, kalau dikelola dengan baik bisa memberikan nilai tambah. Tidak hanya nilai tambah ekonomi tetapi juga bisa nilai tambah persatuan kebangsaan dan juga nilai-nilai keberagaman," kata Angela.