Inilah 17 Subsektor Ekonomi Kreatif di Indonesia, Jadi Pilar Perekonomian Nasional
Ilustrasi salah satu subsektor ekonomi kreatif (Foto: Pixabay/Clavellin)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Subsektor ekonomi kreatif merupakan salah satu pilar dalam menggerakkan perokonomian nasional. Di Indonesia, sektor ekonomi kreatif diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2019 tentang ekonomi kreatif.

Dalam undang-undang tersebut, ekonomi kreatif didefinisikan sebagai proses monetisasi kekayaan intelektual yang berasal dari kecerdikan di bidang tradisi, budaya, penyelidikan ilmiah, dan pengembangan teknologi.

Sebagai tindak lanjut atas hal ini, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang saat ini dilebur dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) membagi ekonomi kreatif menjadi 17 subsektor. Apa saja? Berikut informasi selengkapnya

17 Subsektor Ekonomi Kreatif di Indonesia

Menyadur laman resmi Kemenparekraf, berikut 17 subsektor ekonomi kreatif yang menjadi pilar dalam menggerakkan perekonomian Tanah Air:

  1. Desain interior

Penyedia jasa desain interior untuk merancang interior hunian, hotel, dan perkantoran saat ini memiliki banyak peminat. Hal ini sejalan dengan mengingkatknya apresiasi masyarakat terhadap estetika ruangan.

  1. Pengembangan permainan

Industri pengembangan permainan merupakan subsektor ekonomi kreatif yang sangat populer di kalangan milenial dan Gen Z. Industri dan ekosistem permainan berkontribusi besar dalam membangun ekonomi kreatif di Indonesia.

Berdasarkan data Kemenparekraf, kontribusi game untuk ekraf Indonesia pada tahun 2017 sebesar 1,93 persen PDB dengan 44.733 jumlah.

  1. Kriya

Kriya adalah subsektor ekraf yang dapat menyerap banyak tenaga kerja. Kriya mencakup segala kerajinan berbahan dasar kayu, logam, kulit, kaca, keramik dan tekstil.

  1. Musik

Salah satu fasilitas yang disediakan Kemenparekraf untuk mendukung pertumbuhan industri musik Tanah Air adalah perlindungan HKI (Hak Kekayaan Intelektual). Fasilitas ini diharapkan dapat berkontribusi membangun ekosistem music yag sehat.

  1. Seni rupa

Indonesia merupakan market yang besar untuk industri seni rupa, karena memiliki jaringan yang kuat, baik dalam negeri maupun di luar negeri. Sampai saat ini, lebih dari 160 pelaku kreatif seni rupa Indonesia terlibat dalam forum dan acara internasional.

  1. Fashion

Kemenparekraf akan mendampingi para pelaku usaha fashion agar subsektor ekraf ini menjadi semakin besar serta dapat bersaing di Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

  1. Desain produk

Indonesia mempunyai banyak pelaku industri desain produk dengan craftmanshift andal. Para desainer produk dapat menggali dan mengangkat kekayaan budaya Indonesia dalam setiap karya-karyanya. Oleh sebab itu, Kemenparekraf bakal mendampingi subsektor ekraf ini dalam mengembangkan bisnisnya.

  1. Kuliner

Industri di bidang FnB punya potensi yang sangat besar untuk berkembang. Subsektor ini memberikan kontribusi sebesar 30 persen dari total pendapatan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

  1. Film, Animasi, dan Video

Subsektor ekonomi kreatif yang satu ini memiliki potensi untuk berkembang menjadi lebih baik. Kemenperekraf menyediakan beragam fasilitas untuk memperkuat industr perfilman Tanah Air.

  1. Fotografi

Subsektor fotografi terus dikembangkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan memfasilitisasi perlindungan HKI terhadap karya-karya fotografi, serta meningkatkan eksposur fotografi lokal ke kancah global.

  1. Desain komunikasi visual

Subsektor desain komunikasi visual punya peran penting dalam mendukung pertumbuhan bisnis, pengusaha swasta, pemilik merek, dan kelancaran program-program pemerintah. Oleh sebab itu, Kemenparekraf turut ambil peran dalam membangun subsektor ini agar mampu bersaing di kancah domestik dan global.

  1. Televisi dan radio

Kemenparekraf menyediakan beragam fasilitas untuk subsektor ekraf ini, mulai dari program-program acara, SDM yang berkualitas dan lain-lain.

  1. Arsitektur

Arsitektur mempunyai peranan penting untuk menunjukkan karakteristik sebuah bangsa. Selain itu, arsitektur juga punya peran merancang dasar pembangunan kota. Karena memiliki potensi yang besar, Kemenparekraf memasukkan arsitektur sebagai bagian dari subsektor ekraf.

  1. periklanan

Berdasarkan data Kemenparekraf, pertumbuhan belanja iklan nasional mencapai 5-7 persen setiap tahunnya. Karena potensi ini, Kemenparekraf menyediakan berbagai fasilitas untuk menguatkan SDM lokal seta memperkuat otoritas dewan periklanan nasional Indonesia.

  1. Seni pertunjukan

Saat ini, seni pertunjukan dari masing-masing daerah telah tersebar secara sporadis di seluruh wilayah Indonesia. Pemerintah punya peran penting untuk menentukan regulasi yang komprehensif guna mendorong subsektor ini agar dapat lebih berkembang.  

  1. Penerbitan

Industri penerbitan memiliki potensi ekonomi yang kuat kendati tak sebesar subsektor ekraf lainnya. Hal ini ditandai dengan banyaknya penerbitan besar dan kecil yang masih bermunculan.  

  1. Aplikasi

Masyarakat Indonesia sudah banyak yang mahir menggunakan berbagai jenis aplikasi digital, seperti media sosial, berita, bisnis, musik, penerjemah, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu tak heran bila potensi subsektor ekraf ini sangatlah besar.

Demikian informasi tentang subsektor ekonomi kreatif di Indonesia. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.