Bagikan:

JAKARTA - Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya mengatakan, dalam waktu dekat bakal melakukan konsolidasi internal. Terlebih saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif secara resmi telah dipisah sehingga membutuhkan koordinasi lebih lanjut di tingkat internal termasuk soal SDM di dalamnya.

Pihaknya juga membuka komunikasi dengan berbagai pihak termasuk para ahli, asosiasi dan komunitas untuk mendengarkan berbagai persoalan yang ada di sektor ekonomi kreatif.

"Kami juga ingin mendengarkan di ekosistem kita masing-masing,” ujar Riefky mengutip Antara.

Dalam 100 hari, pihaknya juga akan menghadirkan program-program untuk mendongkrak 17 subsektor ekonomi kreatif.

Sementara soal anggaran, diketahui sebelumnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif saat belum dipisah mendapatkan anggaran belanja pada 2025 sebesar Rp1,7 triliun.

Riefky mengakui bersama Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana akan membicarakan lebih lanjut soal pembagian anggaran ini.

Lebih jauh soal arahan khusus dari Presiden Prabowo Subianto soal sektor pariwisata dan ekraf, Menteri Pariwisata Widi dan Riefky mengaku masih menunggu arahan lebih lanjut.

Namun demikian, diakui Riefky, ekraf diharapkan mampu menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia pada masa mendatang.

“Kita juga paham bahwa ekonomi kreatif kita ada beberapa sektor yang mempunyai kekuatan yang luar biasa, perkembangan yang luar biasa tetapi juga banyak ekonomi subsektor dari ekonomi kreatif kita yang masih bisa dikembangkan lebih besar lagi,” pungkasnya.

Nama Teuku Riefky Harsya menjadi salah satu nama yang mewarnai kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Pria kelahiran Jakarta, 28 Juni 1972 kini resmi menjabat sebagai Menteri Ekonomi Kreatif.

Sebagaimana diketahui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada pemerintahan Presiden Prabowo kembali dipisah seperti halnya saat era Presiden Joko Widodo pada 2014-2019.

Pernah menjadi Ketua Komisi X pada 2014-2017 yang salah satunya membawahi sektor parekraf, Riefky mengakui pihaknya tidak asing dengan sektor ekraf yang di dalamnya terdapat 17 subsektor.

Dengan pengalaman yang dimilikinya, ia pun siap membawa ekraf Indonesia ke babak selanjutnya sehingga mampu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang ditargetkan sebesar 8 persen.