Ceceran Bensin dan Pisau di TKP, Belum Cukup Bagi Kepolisian untuk Mengungkap Kematian Anak Pamen TNI AU di Pos Lanud Halim
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Leo Simarmata/ Foto: Rizky Sulistio/ VOI

Bagikan:

JAKARTA - Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur telah ditemukan jejak sisa ceceran bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin di lokasi tewasnya CH (16), anak Pamen TNI AU di Pos Spion, Kawasan Ring 1, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

"Ada (aroma dan ceceran bensin di TKP). Namun kita belum menerima hasil autopsi jenazah korban, jadi belum kita pastikan (penyebab korban tewas)," kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Leo Simarmata, Rabu, 27 September.

Sementara, Kepala Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Brigjen Hariyanto mengatakan, dari hasil autopsi, terdapat luka bakar sekitar 90 persen di tubuh korban.

"(luka bakar) Hampir sekujur tubuh, tinggal 9 persen. Jadi semuanya (tubuh korban) terbakar, tinggal 9 persen saja yang tidak terbakar. Kemudian (tingkat) terbakar grade 2-3, artinya sudah kebakaran lanjut," kata Brigjen Hariyanto kepada wartawan.

Saat ini, polisi masih menetapkan 8 orang sebagai saksi terkait kematian pelajar yang tewas terbakar. Mereka masih dimintai keterangan di Mapolrestro Jakarta Timur.

"Saksi ada anggota TNI AU, ada anggota keluarga 1 orang. Saat ini, kami belum menerima hasil autopsi dari rumah sakit," ujarnya.

Kombes Leo juga mengungkap perihal temuan sebilah pisau di TKP kematian CH (16) di Pos Spion Lanud Halim Perdanakusuma. Disebutkan bahwa pisau yang ditemukan di TKP bukanlah jenis pisau komando, yang identik digunakan anggota TNI.

"Pisaunya bukan pisau komando, pisau dapur. Pisau biasa. (tapi) Gagangnya sudah ‘meleot’ (bengkok), sudah tidak ada pegangan," kata Kombes Leo kepada wartawan, Rabu, 27 September.

Seperti diketahui, seorang pelajar laki-laki berinisial CH (16) ditemukan tewas terbakar di kawasan Pos Spion Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Jasad korban pertama kali ditemukan oleh sekuriti.

Berdasarkan informasi yang dihimpun VOI, kejadian terjadi pada Minggu malam kemarin, 24 September. Malam itu, sekuriti berinisial SBA mendengar suara rintihan dari arah Pos Spion Ujung Landasan. SBA pun melaporkan ke pos Karetan Satpom Lanud Halim.

Selanjutnya, anggota TNI mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) tempat berasalnya suara rintihan itu. Setibanya di lokasi, anggota TNI memeriksa ke dalam Pos Spion dengan kondisi pintu setengah terbuka.

Ketika dia masuk ke dalam pos, dia melihat ada mayat pria terbujur di dalam pos dan sepeda yang berada di samping dan atap pos yang sudah terbakar. Kasus kemudian dilaporkan ke Pos Induk Satpom Lanud Halim.