Bagikan:

Hasil Autopsi RS Polri, Ada Luka Bacok di Tubuh Anak Pamen TNI AU yang Tewas Terbakar di Kawasan Ring 1 Lanud Halim

JAKARTA - Jenazah pelajar SMU 42 berinisial CH (16) yang ditemukan tewas dengan kondisi tubuh terbakar api di dalam Pos Spion, area Ring 1 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur sudah selesai dilakukan autopsi di RS Polri Kramat Jati. Dari hasil autopsi, ditemukan adanya luka tusukan senjata tajam di tubuh korban.

"Ada luka di dada. Luka seperti sayatan atau bacokan ya," kata Kepala Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Brigjen Hariyanto kepada wartawan, Selasa, 26 September.

Brigjen Hariyanto menjelaskan, hasil autopsi jenazah terdapat luka sayatan senjata tajam di tubuh korban.

"Iya, jadi dia ada pendarahan. (penyebab kematian) Kehabisan darah, jadi karena luka yang cukup parah hingga ada darah keluar banyak di rongga perut jadi mengenai hati," katanya.

Artinya sebelum meninggal, sambungnya, korban sempat menghirup udara bakaran itu.

"Jadi ada di rongga pernapasannya. Jadi yang jelas ada luka bakar yang cukup parah mengenai sekujur tubuh, tapi ada juga perlukaan karena benda tajam," katanya.

"Ada perlukaan dari hati, kemudian ada pendarahan dari luka tersebut yang menyebabkan pendarahan, kemudian ada pembakaran atau kebakaran," tambahnya.

Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Timur masih melakukan penyelidikan terkait teka - teki penyebab kematian seorang pelajar SMU berinisial CH (16) yang ditemukan tewas dengan kondisi tubuh terbakar api di dalam pos spion, area Ring 1 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

"Saat ditemukan, korban berinisial CHR (16) ditemukan dalam kondisi terbakar. (di TKP ditemukan) satu bilah pisau," kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Leo Simarmata kepada VOI, Selasa, 26 September.

Meski begitu, polisi menemukan salah satu barang bukti berupa pisau di lokasi kejadian perkara.

"Kita belum bisa mengidentifikasi terkait pisau, ini kepemilikan apakah sudah ada di sana atau dibawa oleh korban," ujarnya.

Sementara itu, Komandan Satuan Polisi Militer (Dan Satpom) Lanud Halim Perdanakusuma, Letkol Pom Made Oka menjelaskan, lokasi ditemukannya CH (16) berada di area terbatas. Menurutnya, tidak sembarangan masyarakat umum dapat berada di lokasi kejadian.

"Lokasi pos spion di landasan Halim Perdanakusuma adalah ring 1. Jadi tidak ada sembarang orang yang bisa lewat situ," kata Letkol Pom Made Oka kepada wartawan, Selasa, 26 September.

"Tidak sembarang orang bisa lewat situ. (mungkin) Karena ini masih keluarga, jadi memungkinkan untuk lewat situ," ujarnya.

Belakangan diketahui, korban CH merupakan warga Jalan Mandala, Komplek Dwikora, Lanud Halim Perdanakusuma.

"CH (16) bersekolah di lingkungan Lanud Halim," ucapnya.

Sementara kasusnya ditangani Satpom Halim Perdanakusuma dan Polres Metro Jakarta Timur guna mengungkap misteri kematian korban.