Bagikan:

JAKARTA - Tim Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati kembali menemukan satu luka tusukan senjata tajam yang terdalam berukuran 6,5 cm dengan diameter 2 hingga 3 cm dari tubuh korban CH (16) anak Perwira Menengah (Pamen) TNI AU. Luka tusukan terdalam tersebut yang menjadi penyebab korban mengalami pendarahan berat.

"Kalau dilihat organnya pucat jadi sangat mungkin penyebab kematiannya karena luka tusuk. Karena terdapat kumpulan darah di dalam perut. Karena kalau kena luka tusuk kan ada proses meninggalnya," kata Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta Timur, Brigjen Hariyanto, Kamis, 28 September.

Brigjen Hariyanto juga menjelaskan bahwa sebelum korban CH meninggal, terdapat jelaga (butiran arang yang halus dan lunak) pada tubuh korban.

"Sebelum meninggal masih terdapat jelaga (di tubuh CH). Hasil pemeriksaan kerongkongan terdapat jelaga. Artinya saat kebakaran itu korban masih hidup. Karena asap masih dihirup," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Timur menemukan jejak sisa ceceran bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin di lokasi tewasnya CH (16) anak Pamen TNI AU di Pos Spion, Kawasan Ring 1, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

"Ada (aroma dan ceceran bensin di TKP). Namun kita belum menerima hasil autopsi jenazah korban, jadi belum kita pastikan (penyebab korban tewas)," kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Leo Simarmata, Rabu, 27 September.