Bagikan:

JAKARTA - Teka-teki kematian CH (16) anak Perwira Menengah (Pamen) TNI AU yang ditemukan tewas terbakar di dalam Pos Spion, kawasan Ring 1 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, perlahan mulai terungkap.

Dari hasil autopsi terhadap jenazah CH di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, tim forensik menemukan sebanyak 6 luka tusukan senjata tajam di bagian dada atas dan bawah tubuh korban CH.

Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta Timur, Brigjen Hariyanto mengatakan, hasil autopsi terhadap jenazah CH terdapat beberapa luka benda tajam.

"Ada luka benda tajam di dada bawah, ada enam titik. Luka itu menyebabkan pendarahan di rongga perut. Pendarahan itulah yang menyebabkan kematian CHR," kata Brigjen Hariyanto kepada wartawan, Rabu, 27 September.

Lebih lanjut, Brigjen Hariyanto mengatakan, luka tusuk yang dimaksud karena adanya robekan yang dalam.

"Jadi benda tajam itu diameternya dalam, itu yang paling panjang. Luka bakar 91 persen dengan derajat 2 sampai 3. Artinya sampai otot," katanya.

Sementara terkait posisi luka tusukan senjata tajam itu berada di titik dada kanan dan kiri.

"Di sebelah sini (nunjuk kiri) tiga dan kanan tiga. Yang sebelah kanan, mengenai pembuluh darah di perut sehingga banyak pendarahan di rongga perut," katanya.

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Leo Simarmata menjelaskan, temuan sebilah pisau di tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya pelajar SMU berinisial CH (16) bukan jenis pisau komando.

"Pisaunya bukan pisau komando, pisau dapur. Pisau biasa. (tapi) Gagangnya sudah meleot (bengkok-red), sudah tidak ada pegangan," kata Kombes Leo kepada wartawan, Rabu, 27 September.

Meski begitu, penyidik Polres Metro Jakarta Timur belum dapat menyimpulkan penyebab pasti tewasnya korban di kawasan Ring 1 Lanud Halim Perdanakusuma.