Bagikan:

JAKARTA - Paus Fransiskus mengutuk tindakan mencela fisik atau body shaming di kalangan generasi muda, mengaku Ia bersalah karena pernah melakukan hal tersebut ketika ia masih kecil di Argentina, lebih dari tujuh dekade yang lalu.

Pernyataan tersebut disampaikan Paus Fransiskus saat berbicara kepada mahasiswa di Asia melalui tautan video.

Seorang wanita dari India menceritakan kepadanya tentang bagaimana ketika dia remaja, dia merasa malu dan rendah diri terhadap teman-teman sekelasnya, karena berat badan dan bentuk tubuhnya serta pernah mengalami perundungan.

"Terlepas dari kamu gendut, kurus, tinggi pendek, yang penting hidup rukun, harmonis dalam hati. Setiap laki-laki, setiap wanita punya kelebihan masing-masing dan kita memang harus belajar mengenalinya," ujarnya, dilansir dari Reuters 27 September.

Sebelum menjawab wanita tersebut, yang juga berbicara tentang tekanan media sosial, dia menceritakan kisah pribadinya.

"Saya ingat ada teman saya yang agak gemuk dan kami malah mengejeknya, saya berani bilang dia di-bully, kami pernah mendorongnya dan dia terjatuh," tutur Paus.

"Saat saya sampai di rumah, ayah saya diberitahu tentang hal ini dan dia membawa saya ke rumah teman sekolah tersebut untuk meminta maaf," lanjut Paus.

Lebih jauh Paus mengatakan, dia berhubungan kembali dengan temannya dalam beberapa tahun terakhir dan mengetahui dia telah menjadi seorang pendeta Evangelis. Pria itu meninggal baru-baru ini.

Dalam kesempatan tersebut Paus juga berbicara tentang bedah kosmetik saat berbicara dengan para mahasiswa.

"Operasi plastik tidak ada gunanya karena keindahannya pada akhirnya akan memudar," katanya, mengutip kisah terkenal aktris Italia abad ke-20 Anna Magnani yang berkata, "Tolong jangan perbaiki kerutan saya. Butuh waktu lama bagi saya untuk mendapatkannya".