Bagikan:

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada sepanjang 2020 mengalami kontraksi minus 2,07 persen secara tahunan dibandingkan dengan periode 2019.

Kepala BPS Suharyanto mengatakan secara kuartal, pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2020 terkontraksi sebesar minus 0,42 persen. Adapun, pertumbuhan pada kuartal IV/2020 dibandingkan dengan kuartal IV 2019 terkontraksi lebih dalam dengan catatan minus 2,19 persen.

“Beberapa catatan penting yang terjadi pada kuartal terakhir 2020 yang bisa menggambarkan pertumbuhan ekonomi pada sepanjang tahun lalu adalah terkait dengan masih rendahnya inflasi,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Jumat, 5 Februari.

Dalam penjelasannya, inflasi pada trimester IV/2020 sebesar 0,7 persen lebih kecil jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya dengan 1,68 persen.

Lalu, indikasi lain adalah merosotnya jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia dengan catatan 462 ribu pada triwulan IV tahun lalu atau anjlok sebesar 88 persen secara tahunan.

“Ini akibat pandemi yang membuat banyak negara masih memberlakukan larangan bepergian kepada warganya. Untuk itu, kami melihat bahwa potensi peningkatan pariwisata hanya bisa dicapai oleh turis domestik,” tuturnya.

Untuk diketahui, pertumbuhan ekonomi yang menurun tajam pada tahun ini dengan minus 2,07 berbeda jauh dengan capaian pada sepanjang 2019 yang berada di level 5,02 persen Adapun, untuk periode 2018 dan 2017 tercatat berturut-turut 5,17 persen dan 5,07 persen.