JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa pihaknya akan mendorong lebih banyak perusahaan pemerintah untuk bisa masuk dalam Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Dalam tiga tahun ke depan, kami akan lebih banyak me-listing-kan BUMN, baik itu melalui anak usahanya maupun cucu usaha,” tuturnya saat memberikan pidato sambutan debut perdana Bank Syariah Indonesia di BEI, Kamis, 4 Februari.
Meski demikian, bos perusahaan-perusahaan negara itu enggan menyebut berapa angka pasti korporasi yang siap melantai di bursa.
“Saya tidak mau bilang angkanya nanti pasti dicari, tetapi ada 8 sampai 12 perusahaan yang akan kita go public-kan hingga 2023,” tuturnya.
Erick menjelaskan bahwa strategi melepas saham ke masyarakat adalah salah satu cara agar kondisi badan usaha tetap dalam status yang terjaga.
“Ini merupakan upaya pula dari kami untuk menciptakan transparansi bisnis dan penerapan prinsip-prinsip good corporate governance,” imbuhnya.
Sebagai informasi, BUMN sendiri memiliki indeks yang mengukur kinerja harga dari 20 saham perusahaan tercatat pilihan yang disebut IDX BUMN20.
BACA JUGA:
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) Hery Gunardi mengatakan pihaknya menargetkan perseroan bisa masuk ke dalam daftar IDX BUMN20.
“Kami berharap BRIS bisa menjadi primadona baru di bursa serta masuk ke indeks IDX BUMN20," ucapnya.
Niatan itu didukung oleh kinerja BRIS yang moncer dengan kapitalisasi market BRIS saat IPO Rp4,96 triliun menjadi Rp112,9 triliun hingga 3 Februari. Lalu, kenaikan juga terjadi di harga saham dengan nilai saat IPO Rp510 perlembar jadi Rp2.750.
“Kami berharap kinerja ini dapat mendorong dan menginspirasi sektor keuangan dan perusahaan syariah untuk masuk ke bursa,” imbuh Hery.