Bagikan:

SURABAYA - Dokter Dewa melaporkan akun Instagram neofasisme ke Mapolda Jawa Timur. Jalur hukum ini ditempuh karena dokter Dewa mendapat ancaman akan dibunuh lewat postingan media sosial itu.

"Jadi kata-kata ancaman itu sudah saya mintakan klarifikasi namun tidak disambut dengan baik. Sehingga atas dasar itu saya meminta perlindungan hukum ke Subdit Siber Polda Jatim," kata Dewa kepada wartawan usai melapor ke Subdit Siber Polda Jatim di Surabaya, Kamis 4 Februari.

Dewa mengaku melaporkan akun tersebut atas keinginan sendiri. Karena dirinya merasa terancam, sehingga butuh perlindungan dari kepolisian. 

"Setelah ini kami menunggu upaya dari pihak Polda Jatim untuk memproses ancaman yang dilakukan akun di instagram itu," katanya. 

Tak hanya ancaman pembunuhan, Dewa mengaku dirinya sering mendapat komen yang tak pantas dari akun @neofasisme itu. Meski tak menggubris, kata dia, akun tersebut terus memberikan komentar tak sedap, hingga akhirnya mengancam akan membunuh dirinya.

"Sering sekali, cuma karena saya minta klarifikasi tidak pernah digubris. Terakhir saya diancam dibunuh, makanya saya ingin perlindungan dan kepastian hukum," katanya. 

Ancaman pembunuhan ini diketahui saat dokter di salah satu rumah sakit swasta ini mengomentari postingan akun @jeg.bali ikhwal razia masker. Nah, komentar dari Dewa ditanggapi oleh akun @neofasisme dengan mengancam akan mengakhiri hidupnya.