Bagikan:

JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan menentukan sikap terkait dukungan ke Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai cawapres pendamping Anies Baswedan melalui rapat musyawarah majelis Syuro. Namun, rapat tersebut akan dilakukan usai Cak Imin dan jajaran berkunjung ke kantor DPP PKS. 

"Untuk penetapan capres-cawapres itu kewenangan majelis syuro, nanti akan digunakan setelah Cak Imin berkunjung dan akan segera dibahas," ujar juru bicara PKS Muhammad Iqbal kepada wartawan di Jakarta, Jumat, 8 September.

Saat ini, rapat majelis syuro belum berjalan sehingga belum ada keputusan.

"Tapi yang jelas kami mengucapkan selamat datang kepada PKB yang sudah bergabung di koalisi perubahan," kata Iqbal.  

Iqbal mengaku belum mengetahui jadwal kedatangan Cak Imin ke PKS. Namun dia menyebut, pertemuan akan dilakukan dalam waktu dekat usai ketum PKB itu selesai berziarah.

"Dari hasil komunikasi, insyaallah dijadwalkan dalam waktu dekat setelah Cak Imin melakukan kunjungan ziarah wali dan ke kiai-kiai. Itu hasil komunikasi, mungkin (minggu depan, red), saya nggak tau pasti," kata Iqbal.

Sebaliknya, PKB masih menunggu dukungan resmi dari PKS untuk Cak Imin sebagai bacawapres pendamping Anies Baswedan. Hal itu menjadi alasan PKB belum melakukan kunjungan ke kantor DPP PKS yang merupakan anggota Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP). 

"Sampai sekarang kita belum ada dukungannya dari PKS ya. Jadi kalau sudah nanti dari PKS-nya ada dukungan berarti sudah masuk dalam koalisi PKB dengan NasDem ini kita akan silaturahmi dengan PKS," ujar Ketua DPP PKB Cucun Ahmad Syamsurijal di Cikini, Jakarta, Kamis, 7 September. 

Cucun menjelaskan, dukungan PKS baru ditujukan kepada Anies Baswedan. Sementara mengenai pendampingnya, PKS masih menunggu hasil musyawarah majelis syuro (MMS).

"Dulu kan lagi dengan NasDem berjalan dukungan sudah untuk Pak Anies, dan kita dengar juga yang dirilis itu dukungannya diberikan ke Pak Anies yang Pak Muhaimin akan menyusul," katanya.

Cucun menilai, sebaiknya PKB menunggu mekanisme di internal PKS  rampung untuk kemudian menjadwalkan waktu kunjungan. 

"Jangan sampai kita kesana mekanisme yang ada di internalnya belum selesai. Jadi kita tunggu bagaimana mekanisme yang tadi disampaikan sudah selesai baru kita akan silahturahmi," kata Cucun.