Bagikan:

JAKARTA - Polri mengklaim tak ada korban saat kericuhan yang terjadi di Pulau Rempang-Galang, Batam. Bahkan, informasi soal bayi meninggal akibat bentrokan disebut tidak benar.

"Sekali lagi tidak ada korban, baik di pihak masyarakat maupun di aparat keamanan," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Jumat, 8 September.

Selain itu, mengenai informasi adanya siswa sekolah yang pingsan akibat terkena gas air mata dan bayi yang meninggal disebut tidaklah benar.

Dari hasil penelusuran, kata Ramadhan, tak ada satu pun korban luka atau meninggal akibat insiden tersebut.

"Jadi itu tidak benar ada siswa pingsan, kemudian apalagi ada yang menginformasikan seorang bayi meninggal, itu tidak benar. Kita sudah lakukan pengecekan itu tidak benar," tegasnya.

Kericuhan menurutnya terjadi saat kepolisian membubarkan massa yang menghalau petugas di lokasi.

“Yang ada, karena tindakan pengamanan oleh aparat kepolisian dengan menyemprotkan gas air mata," kata Ramadhan.

Diberitakan sebelumnya, petugas gabungan dari Polri, TNI, Ditpam Badan Pengusahaan (BP) Batam, dan Satpol PP terlibat bentrok dengan warga Rempang yang tengah menjaga proses pengukuran, Kamis, 7 Septemeber.

Adapun keributan pecah saat petugas gabungan tiba di lokasi. Keributan itu dipicu karena warga masih belum setuju dengan adanya pengembangan kawasan tersebut yang merupakan kampung adat masyarakat Melayu.

Akibat keributan tersebut, petugas terpaksa menembakkan gas air mata karena situasi yang tidak kondusif.