JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta mengoperasikan water mist generator sebagai alat pengusir polusi udara. Alat ini ditempatkan pada atap gedung berlantai 22 di Blok H Balai Kota DKI Jakarta.
Saat mesin generator water mist dioperasikan, tampak semburan air dengan butiran yang cukup halus. Air ini menyebar ke udara di kawasan Balai Kota DKI Jakarta yang tampak berkabut dari pandangan mata.
Perangkat water mist yang diletakkan di pinggir gedung ini dilengkapi dengan nozzle untuk menciptakan efek butiran air yang halus, pompa pendorong air agar mampu melewati nozzle dengan tekanan tinggi, kipas pendorong, dan tandon penampung air.
Saat beroperasi, mesin pengikat polusi agar meluruh ke permukaan tanah ini mengeluarkan bunyi yang cukup bising. Semburan butiran air yang terbawa angin juga terasa saat berada di sekitar alat tersebut.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Erni Pelita Fitratunnisa menyebut alat ini biasanya dioperasikan selama 8 jam per hari.
"Ini operasinya dua kali empat jam per hari dengan jeda waktu 30 menit sampai satu jam," kata Erni saat ditemui di lokasi, Jumat, 1 September.
Dianjurkan, water mist dipasang pada gedung dengan ketinggian 20 meter hingga 200 meter untuk menghasilkan kepekatan polusi udara pada radius sekitar 30 sampai 75 meter.
Sudut cerobong air pada water mist perlu diarahkan dengan sudut 45 derajat agar penyemprotan bisa lebih efektif. Adapun sumber air yang dihembuskan water mist diambil dari dalam gedung.
"Air yang dibutuhkan itu 5 sampai 10 liter per menit. Kalau 1 jam mencapai 300 liter. Jadi, (air yang dihabiskan) juga tidak terlalu banyak," ungkap Erni.
BACA JUGA:
Dalam beberapa waktu ke depan, Pemprov DKI akan mendatangkan 30 water mist yang bakal ditempatkan di berbagai gedung-gedung tinggi milik Pemprov DKI Jakarta. Alat ini diciptakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Jika water mist telah diproduksi secara massal, Pemprov DKI juga bakal mewajibkan ratusan pengelola gedung swasta untuk ikut membeli alat yang dijual dengan harga Rp50 juta hingga Rp60 juta tersebut.
Dengan demikian, Erni berharap polusi udara bisa dapat dikendalikan dengan lebih optimal hingga musim hujan tiba.
"Targetnya adalah bagaimana kita bisa menurunkan tingkat pencemaran udara. Jadi, kalau water mist ini efektif, kita akan lakukan terus menerus sampai memasuki musim hujan. Musim hujan itu harapannya bisa menurunkan tingkat polutan yang yang terjadi di Jakarta," imbuhnya.