Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) membutuhkan strategi taktis yang luar biasa untuk menghadapi situasi dunia saat ini yang sedang tidak baik-baik saja.

"Di tengah kondisi dunia yang sedang tidak baik-baik saja, strategi ASEAN tidak bisa hanya biasa-biasa saja. Tidak bisa. ASEAN butuh strategi taktis yang extraordinary. Strategi bukan strategi besar tapi taktis yang extraordinary," kata Presiden Jokowi saat membuka ASEAN Business and Investment Summit di Istana Negara, Jakarta, dilansir ANTARA, Jumat, 1 September.

Jokowi menekankan ASEAN membutuhkan kolaborasi yang solid, dan tidak mementingkan kepentingan sendiri-sendiri, baik dalam hubungan antarnegara, antar-pengusaha, dan antar-masyarakat.

Presiden menyebut ASEAN sebagai keluarga merupakan keluarga yang harmonis, kompak dan berprestasi. Jokowi menuturkan terdapat pepatah yang relevan bagi ASEAN yaitu "tetangga itu ibarat saudara dekat, dan lebih utama tetangga yang dekat daripada saudara yang jauh".

"ASEAN telah membuktikan diri sebagai kawasan yang damai, stabil, tumbuh sejahtera," ujar Jokowi.

Pertumbuhan ekonomi ASEAN pada 2024, kata Jokowi, diperkirakan menjadi yang tertinggi di dunia yakni mencapai 4,5 persen secara tahunan (year on year/yoy). ASEAN juga menjadi kawasan yang paling menarik untuk masuknya investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI).

"Di tahun 2022, 17 persen FDI masuk ke ASEAN. Ini juga tertinggi dibanding kawasan-kawasan berkembang lainnya," tuturnya.

Kepala Negara menjelaskan ASEAN sedang menikmati bonus demografi dengan angkatan kerja ketiga terbesar di dunia. Sebanyak 65 persen populasi ASEAN berpotensi menjadi kelas menengah pada 2030. Hal itu menjadi modal besar ASEAN untuk mencapai cita-cita menjadi epicentrum of growth atau episentrum pertumbuhan.

Dengan keunggulan dan juga tantangan yang dihadapi ASEAN saat ini, Jokowi berharap Dewan Penasihat Bisnis ASEAN atau ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) dapat berperan lebih besar dalam merumuskan dan mengimplementasikan strategi taktis kolaborasi lintas pemangku kepentingan.

Presiden Jokowi juga berharap konsep ASEAN Incorporated yang diperkenalkan oleh ASEAN-BAC mampu menjadi jembatan komunikasi untuk menciptakan ekosistem saling menguntungkan, meningkatkan daya saing dan meningkatkan kesejahteraan ASEAN.