Bagikan:

JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta berwacana untuk mewajibkan ratusan gedung-gedung tinggi di Jakarta untuk membeli dan memasang water mist sebagai alat pengusir polusi udara dengan harga sekitar Rp50 juta per unit.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta para pengelola gedung tinggi membeli water mist empat unit sekaligus untuk ditempatkan di tiap sisinya bila dimungkinkan.

"Kalau gedung yang sudah beli, (harganya) Rp50 juta. Tapi, kalau bisa empat sisi, kata Bu Menteri LHK. Gedung kan kotak, jadi ada empat sisi," kata Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 30 Agustus.

Meski mewajibkan pengadaan water mist, Heru mengaku tak akan memberlakukan sanksi kepada pengelola gedung yang tidak melaksanakan instruksi tersebut. Pemprov DKI juga tak mengeluarkan regulasi mengenai kewajiban penggunaan water mist.

Lagipula menurutnya, pengoperasian water mist dengan harga pembelian mencapai puluhan juta cukup efektif karena dipakai berulang kali setiap musim kemarau.

"Enggak ada regulasi. itu kewajiban masing masing tahun depan kan ada musim kering lagi. Tahun 2024 terus (dipakai), kan," urai Heru.

Pemprov DKI, lanjut dia, tidak akan menyuplai anggaran pengadaan water mist. "Enggak ada anggaran. Beli masing-masing. Mereka mau semua. Itu kan tidak terlalu mahal juga," tambahnya.

Pemerintah mulai menjalankan teknologi modifikasi cuaca mikro berupa penyemprotan air menggunakan generator water mist dari atas gedung sebagai salah satu upaya pengendalian polusi udara di Jakarta.

Pemprov DKI, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), serta Polda Metro Jaya mengoperasikan water mist dari atas gedung Pertamina pada Minggu, 27 Agustus.

"Kita melakukan penyemprotan dari atas gedung pertamina dan du bawahnya langsung diukur dengan alat PM 2,5. Itu ternyata bisa menurunkan kadar PM 2,5 yang ada di sekitaran gedung tersebut. Alatnya dari KLHK," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto kepada wartawan, Senin, 28 Agustus.

Asep menyebut, penyemprotan air dari atas gedung ini cukup efektif untuk mengikat PM 2,5, sehingga mengurangi tingkat pencemaran udara di Ibu Kota.

Di sisi lain, Asep juga meminta para pengelola gedung-gedung swasta juga ikut memasang generator water mist agar penyemprotan air dari atas gedung bisa lebih merata.

"Kita sedang menghimpun data gedung-gedung tinggi di Jakarta yang bisa kita sarankan untuk memasang water mist tersebut. Kalau data kami ada sekitar 1.300-an gedung se-Jakarta. Ini sedang kita petakan gedung mana saja yang mungkin paling tepat untuk kita cobakan," ujar Asep.