Bagikan:

YOGYAKARTA - Alat water mist system bakal digunakan oleh Pemprov DKI Jakarta sebagai salah satu upaya untuk mengatasi polusi udara di ibukota. Pemprov berencana memasang alat ini gedung-gedung bertingkat, khususnya bangunan milik pemerintah. Lantas apa itu water mist system yang disebut dapat mengurangi polusi udara. 

Asep Kuswanto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, menghimbau kepada pengelola gedung bertingkat untuk menerapkan water mist system dari atas gedung tinggi. Kuswanto menyampaikan rencana tersebut setelah menguji coba alat water mist yang ada di Gedung Pertamina, Jakpus. 

“Kami menyemprotkan kabut air dari atas gedung Pertamina dan diukur langsung dengan monitor PM 2.5. Ternyata (penyemprotan kabut air) mampu menurunkan kadar PM 2.5 di sekitar gedung,” kata Kuswanto pada Senin (28/8) lalu.

Kuswanto menilai penggunaan water mist generator lebih efektif dalam menangani polusi udara dibandingkan dengan cara menyemprotkan air ke jalan. Lantas apa itu water mist system dan bagaimana cara kerjanya?

Apa Itu Water Mist System?

Water mist system adalah alat penyemprot kabut air yang biasanya digunakan untuk pemadam kebakaran. Alat ini umumnya digunakan sebagai proteksi api terhadap bangunan dengan bahan dan alat-alat yang sensitif terhadap air. 

Teknologi water mist system pertama kali diinstalasi pada tahun 1940 untuk melindungi ruangan (besi-besi) dari ancaman kebakaran. Seiring berjalannya waktu alat ini juga digunakan sebagai proteksi berbagai ruangan, seperti yang di dalamnya terdapat listrik, tangkir cairan mudah terbakar, penyimpanan bahan bakar, perpustakaan, museum, ruangan bersejarah, sistem bawah tanah, dan lainnya. 

Cara Kerja Water Mist System

Sebagian orang mengira water mist system sama seperti alat pemadam kebakaran sprinkle. Padahal terdapat perbedaan pada cara kerja water mist system, yakni ukuran bulir air yang disemprotkan dari nozzle. Pada tekanan yang lebih tinggi, jumlah air dari water mist system dibatasi.

Ukuran tekanan water mist system mulai dari 100 hingga 1000 psi. Dengan tekanan yang lebih tinggi maka umumnya bakal menghasilkan volume dari spray yang lebih besar. Selain itu, bulir air yang dikeluarkan biasanya berukuran 50 hingga 200 mikron. Sementara pada alat sprinkle, standar ukuran airnya adalah 600 hingga 1000 mikron. Semakin kecil ukurannya, maka akan lebih efisien untuk mendinginkan dan mengontrol api. 

Untuk suplai air pada water mist system, menggunakan sistem pipa atau tank. Pipa dan nozzle dapat dikurangi jika dibandingkan dengan kebutuhan instalasi sprinkle. Cara kerja nozzle pada water mist system sama seperti sprinkler, yakni akan aktif jika ada panas dari api. Ukuran nozzle pada water mist system lebih rendah dibandingkan sprinkler. 

Dalam penggunaan water mist system, ada beberapa kontrol alat. Kabut yang keluar bisa diatur dengan pemilihan, detektor dengan kualitas yang tinggi atau detektor dengan menggunakan sistem teknologi asap VESDA. Namun kelemahan dari alat ini adalah biaya instalasinya yang lebih tinggi dibandingkan sprinkler biasa. 

Demikianlah ulasan mengenai apa itu water mist system dan cara kerjanya. Diharapkan pemasangan water mist system di Jakarta bisa diterapkan dalam jumlah banyak mengingat banyaknya bangunan-bangunan bertingkat atau tinggi. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.