Bagikan:

JAKARTA - Beredar sepucuk surat yang ditulis tangan dari bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan kepada Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Surat tersebut berisi soal pinangan Anies ke AHY untuk menjadi cawapres pendampingnya di Pilpres 2024 mendatang. 

Dalam surat bertinta biru itu, Anies berharap agar AHY bersedia pasangannya untuk mengikuti Pilpres 2024. 

"Mas AHY, yang terhormat. Semoga dalam keadaan sehat, tetap produktif dan selalu dalam keberkahannya. Melalui pesan singkat ini, kami bermaksud menyampaikan harapan, agar Mas AHY berkenan untuk menjadi pasangan dalam mengikuti Pilpres 2024," pinta mantan gubernur DKI Jakarta itu. 

"Teriring salam hormat," begitu Anies mengakhiri.

Ternyata, AHY pun sudah menjawab permintaan Anies. Dengan Mengucap basmalah, AHY bersedia mendampingi Anies untuk meraih kemenangan di Pilpres 2024. 

Hal itu diungkap Kepala BPOKK Partai Demokrat, Herman Khaeron. Herman mengungkapkan, AHY langsung menjawab surat Anies pada 25 Agustus. 

"Tanggal 25 (Agustus), mas Anies menuliskan surat tertulis untuk mengajak (AHY) menjadi cawapres, dan ini di balas oleh Ketum AHY bahwa 'bismillahirrahmanirrahim tentu kami siap untuk bersama-sana menangkan pilpres tahun 2024," kata Herman di gedung DPR, Jumat, 1 September. 

Namun berselang kurang dari satu Minggu, pinangan Anies ke AHY batal. Sebab, Anies disebut memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin atas persetujuan Ketua Umum NasDem, Surya Paloh. 

Padahal Partai Demokrat sudah mempersiapkan diri untuk mendeklarasikan Anies-AHY sebagai pasangan capres dan cawapres di Pilpres 2024. 

Tapi alangkah terkejutnya Demokrat karena pada 30 Agustus, Anies mengutus juru bicaranya Sudirman Said untuk menyampaikan bahwa telah diputuskan oleh NasDem untuk berpasangan dengan Cak Imin. 

"Artinya, NasDem membuat koalisi baru dan meninggalkan Koalisi Perubahan," kata Herman.