Bagikan:

JAKARTA - Hari pertama penerapan sanksi tilang terhadap kendaraan yang tak lolos uji emisi terdapat 8 kendaraan belum memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta. Kebijakan tilang uji emisi ini pun dikeluhkan para pengendara yang melintas.

Majdi, salah satu pengendara motor yang ditilang karena tak lolos uji emisi menyebutkan, tilang uji emisi tidak efektif diterapkan karena hanya menyasar kendaraan yang melintas di jalur lambat. Menurutnya, kendaraan yang melintas di jalur cepat justru lolos dari razia.

"Saya sebagai pengguna kendaraan enggak mengerti ada tilangan seperti ini. Tapi kan yang lain kenapa enggak disetopin ya, itu yang saya bingung. Harusnya kalau memang mau diuji coba semua harusnya ditilang satu-satu," kata Majdi kepada wartawan di lokasi, Jumat, 1 September.

Majdi juga meminta keadilan atas tindakan yang dilakukan petugas pengecekan uji emisi. Pasalnya menurut Majdi masih banyak kendaraan yang tidak ditilang dan lolos dari razia uji emisi.

"Harusnya dipukul rata, saya mintanya keadilan begitu, jangan sebagian lewat sini saja, coba yang tengah tengah, mana? Harusnya jalur tengah yang banyak banget kendaraan melintas," ucapnya.

Majdi berharap petugas bertindak adil dalam menegakkan aturan.

"Semua harus ditilang, uji emisi semua, lulus ga? Jangan liat seseorang, cuman sebagian aja, percuma kan kalau cuma sebagian," sesalnya.

Perlu diketahui, ada delapan kendaraan yang ditilang petugas gabungan saat melintasi Jalan Industri Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Jumat, 1 September.

Panit Lantas Polres Metro Jakarta Pusat, AKP Dodi mengatakan, razia uji emisi hari ini untuk kendaraan yang diberhentikan sebanyak 39 unit.

"Dari empat unit mobil solar yang diberhentikan, tiga unit diantaranya tidak lolos uji emisi. Sembilan unit mobil bensin lolos semua. Sebanyak 26 unit motor diperiksa, 5 unit tidak lolos, 21 unit motor lolos semua," kata AKP Dodi kepada wartawan.

Sementara menanggapi adanya keluhan dari para pengendara, AKP Dodi mengatakan, para pengendara diduga acuh terhadap informasi sosialisasi yang ada di media sosial.

"Kita melakukan razia mengutamakan keselamatan, kalo di jalur cepat kan kendaraan cepat - cepat semua, kalau kita hentikan mendadak apa yang terjadi, bisa tabrakan beruntun. Makanya kita cari aman selamat baik pelanggar pengendara dan petugas, makanya kita ambil di jalur lambat dahulu. Mungkin ke depan nanti kalau memungkinkan kita persempit jalur cepatnya, baru kita ambil dari jalur cepat," ujarnya.