JAKARTA - Pemerintah Jepang melakukan pelepasan air radioaktif yang telah diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Jepang yang hancur di Fukushima, pada Kamis, 24 Agustus. Banyak yang mengkritik, tapi tidak dengan pemerintah Amerika Serikat.
Pemerintah AS, melalui juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller, kembali menegaskan dukungannya terhadap pelepasan air radioaktif tersebut. Mereka menyebutnya aman dan transparan.
Miller juga mengatakan bahwa AS senang dengan tingkat transparansi yang diperlihatkan Jepang menjelang pelepasan.
"Jepang telah bersikap terbuka dan transparan dalam upaya mengelola situs Fukushima Daiichi dan pembuangan air olahan secara bertanggung jawab, secara pro-aktif berkoordinasi dengan ilmuwan dan mitra dari seluruh kawasan Indo-Pasifik serta dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), yang menyimpulkan bahwa proses yang dilakukan Jepang aman dan konsisten dengan standar keselamatan nuklir yang diterima secara internasional," kata juru bicara Deplu AS tersebut, dilansir dari Yonhap-OANA via Antara.
Namun pernyataan tersebut muncul di tengah kekhawatiran dan penolakan dari negara-negara tetangga Jepang, serta populasi nelayan Jepang, bahwa pelepasan air olahan ke Samudera Pasifik mungkin mempunyai dampak jangka panjang yang tidak dapat diubah terhadap lingkungan dan manusia.
Juru bicara Deplu AS bersikeras bahwa Tokyo telah transparan dalam keputusannya untuk melepaskan air olahan tersebut.
"Seperti yang disampaikan Menteri Blinken pada 15 Agustus, Amerika Serikat puas dengan proses Jepang yang aman, transparan, dan berbasis ilmu pengetahuan," katanya.
"Kami menyambut baik transparansi dan keterlibatan Jepang yang berkelanjutan dengan IAEA serta pemangku kepentingan regional," lanjutnya.