JAKARTA - Jumlah tentara Angkatan Darat Rusia kini lebih besar daripada saat invasi besar-besaran Moskow ke Ukraina pada Februari 2022, tetapi kualitasnya menurun sejak saat itu, kata seorang pejabat tinggi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Hari Senin.
"Kualitas pasukan tersebut telah menurun," kata Ketua Komite Militer NATO Laksamana Rob Bauer, menunjuk pada kondisi peralatan pasukan dan tingkat pelatihan prajuritnya, melansir Reuters 25 November.
"Saat ini, Rusia tidak lagi menjadi ancaman seperti pada Februari 2022, jadi kami punya sedikit waktu untuk mempersiapkan diri," katanya, seraya menambahkan ini berarti meningkatkan investasi ke industri pertahanan.
Sementara itu, mengutip RBC Ukraine, Presiden Rusia Vladimir Vladimir Putin telah mengeluarkan dekret untuk menambah jumlah tentara Rusia sebanyak 180.000 hingga 1,5 juta orang mulai 1 Desember 2024.
Menurut sumber di Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, militer Rusia di Ukraina saat ini memiliki sekitar 574-575.000 personel. Moskow ingin menambah jumlah pasukannya menjadi 690.000 pada akhir tahun ini.
Saat ini, sekelompok tentara Korea Utara yang beranggotakan 11.000 personel ditempatkan di wilayah Kursk. Secara total, kelompok pasukan Rusia di wilayah Kursk kini berjumlah 59.000 orang.
SEE ALSO:
Sejak dimulainya invasi besar-besaran ke Ukraina, Rusia telah kehilangan lebih dari 700.000 tentara yang tewas dan terluka.
Menurut intelijen Inggris pada Bulan Oktober, rata-rata kerugian harian pasukan Rusia dalam perang di Ukraina mencapai titik tertinggi baru.