Dicopot saat Pimpin Perang di Ukraina, Kini Jenderal 'Armageddon' Rusia Dipecat dari Jabatannya: Terkait Pemberontakan Wagner?
Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, Kepala Staf Militer Rusia Jenderal Valery Gerasimov, Presiden Vladimir Putin dan Jenderal Sergei Surovikin. (Wikimedia Commons/Пресс-служба Президента Российской Федерации)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Pasukan Kedirgantaraan Rusia Jenderal Sergei Surovikin kembali menarik perhatian, usai kabar pencopotannya dari jabatan yang didudukinya beredar, setelah lama tidak terlihat usai pemberontakan setengah hati Grup Wagner.

Seorang jurnalis terkemuka Rusia pada Hari Selasa mengatakan, Jenderal berjulukan 'Armageddon' yang pernah memimpin pasukan Rusia berperang di Ukraina ini, dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Pasukan Kedirgantaraan.

Tidak ada konfirmasi resmi atas laporan tersebut dari Alexei Venediktov, mantan kepala stasiun radio Ekho Moskvy yang kini sudah tak berfungsi. Dalam saluran Telegramnya, ia menyebut pencopotan itu dilakukan dengan keputusan resmi, meski tidak merinci lebih jauh.

Media RBC pada Hari Selasa juga melaporkan Surovikin telah diberhentikan, mengutip sumber-sumbernya sendiri.

"Jenderal Sergei Surovikin telah dibebastugaskan dari jabatannya sehubungan dengan transisi ke pekerjaan lain dan berada di bawah kendali (Kementerian Pertahanan)," kata RBC, melansir Reuters 23 Agustus.

sergei surovikin
Jenderal Surovikin (kiri) bersama Menteri Pertahanan Sergei Shoigu (tengah). (Wikimedia Commons/Presidential Executive Office of Russia)

Salah satu sumber surat kabar itu mengatakan, Surovikin "saat ini sedang dalam cuti jangka pendek."

Namun, ia tidak pernah terlihat di depan umum sejak pemberontakan setengah hati Grup Wagner pimpinan Yevgeny Prigozhin Juni lalu. Dalam sebuah video yang ditayangkan saat pemberontakan berlangsung, Ia mendesak Prigozhin untuk menarik mundur pasukannya.

Mengutip Politico, Jenderal Surovikin dikatakan dalam sebuah laporan sudah mengetahui rencana pemberontakan yang dilakukan Prighozin. Sedangkan mengutip Pravda, Jenderal Surovikin ditahan oleh dinas kontraintelijen Rusia sehubungan dengan pemberontakan yang dipimpin Prigozhin.

Pada 13 Juli, The Wall Street Journal, mengutip beberapa sumber, melaporkan dinas rahasia Rusia menahan setidaknya 12 perwira militer berpangkat tinggi, termasuk Jenderal Sergei Surovikin, sehubungan dengan pemberontakan Yevgeny Prigozhin. Dikatakan, sekitar 15 perwira telah diskors atau dipecat.

Jenderal Surovikin mengepalai komando Pasukan Kedirgantaraan Rusia sejak 31 Oktober 2017. Pada Oktober 2022 - Januari 2023, ia memimpin kelompok gabungan pasukan Rusia di Ukraina. Ia digantikan oleh jenderal militer tertinggi Rusia, Kepala Staf Umum Valery Gerasimov, dengan kemudian menjabat sebagai wakil komandan sejak 11 Januari 2023.

sergei surovikin
Jenderal Surovikin (seragam biru). (Wikimedia Commons/Пресс-служба Президента Российской Федерации)

Terpisah, lembaga think tank yang berbasis di Washington, DC, Amerika Serikat, Institute for the Study of War (ISW) mengatakan pada Hari Selasa, para blogger militer Rusia menyatakan kabar mengenai nasib Jenderal Surovikin bukanlah hal baru atau mengejutkan.

"Dugaan pemecatan Surovikin bukanlah hal baru dan tidak mengubah apa pun, karena pihak berwenang Rusia telah memecat Surovikin dari kekuasaan segera setelah pemberontakan Prigozhin pada 24 Juni," kata para blogger, menurut ISW, seperti dikutip dari Al Jazeera.

Kedekatan Jenderal Surovikin dengan Prigozhin bukan rahasia lagi. Dalam pertukaran kritik yang pedas dengan Kementerian Pertahanan Rusia sebelum pemberontakan, Prigozhin mengatakan, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu harus digantikan oleh Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev. Sementara Kepala Staf Umum Valery Gerasimov harus digantikan oleh Sergei Surovikin, setelah memperingatkan negaranya bisa menghadapi revolusi yang serupa dengan tahun 1917 dan kalah dalam konflik di Ukraina, kecuali para elite serius berperang pada Mei lalu.

Di Bulan Juni, saat Kementerian Pertahanan memerintahkan semua detasemen sukarelawan atau sejenisnya untuk menandatangani kontrak dengan kementerian paling telat 1 Juli guna peningkatan efektivitas, Prigozhin tegas mengatakan Wagner tidak akan menandatangani apa pun.

"Wagner tidak akan menandatangani kontrak apa pun dengan Shoigu," kata Prigozhin menanggapi permintaan komentar terkait masalah tersebut.

Ketika itu Prigozhin mengatakan, Wagner sepenuhnya tunduk pada kepentingan Rusia. Tetapi, struktur komandonya yang sangat efisien akan rusak dengan melapor ke Shoigu.

"Shoigu tidak dapat mengelola formasi militer dengan baik," kata Prigozhin, menambahkan bahwa Wagner mengoordinasikan tindakannya di Ukraina dengan Jenderal Sergei Surovikin

Diketahui, Jenderal Surovikin mendapat julukan "Jenderal Armageddon" selama kampanye militer Rusia dalam perang saudara di Suriah.