Bagikan:

JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato yang disiarkan di televisi pada Senin malam, mengatakan sengaja membiarkan pemberontakan selama 24 jam oleh tentara bayaran Wagner Grup pada Hari Sabtu, untuk menghindari pertumpahan darah, dan bahwa hal itu telah memperkuat persatuan nasional.

Pernyataan tersebut tampaknya dimaksudkan untuk menarik garis di bawah sebuah peristiwa yang oleh banyak pemimpin Barat, dianggap mengekspos kerentanan Presiden Putin sejak menginvasi Ukraina 16 bulan yang lalu.

Diketahui, para pejuang Wagner, yang dipimpin oleh Yevgeny Prigozhin, berhasil menguasai Kota Rostov dengan pusat komando militernya yang mengendalikan kampanye Ukraina, mengendarai konvoi bersenjata melintasi Rusia hingga dalam jarak 200 km dari Moskow.

"Sejak awal kejadian, langkah-langkah diambil atas instruksi langsung dari saya untuk menghindari pertumpahan darah yang serius," ungkap Presiden Putin, melansir Reuters 27 Juni.

"Waktu diperlukan, antara lain, untuk memberikan kesempatan kepada mereka yang telah melakukan kesalahan untuk sadar, untuk menyadari tindakan mereka ditolak dengan tegas oleh masyarakat, dan bahwa petualangan yang mereka lakukan memiliki konsekuensi yang tragis dan merusak bagi Rusia dan negara kita," urai Presiden Putin.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Putin tidak menyebut nama Prigozhin, yang telah meminta Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Kepala Staf Umum Jenderal Valeri Gerasimov, datang ke Rostov untuk berbicara dengannya. Ia meminta keduanya dipecat.

Putin juga tidak menyebutkan adanya rencana pergantian personel di Kementerian Pertahanan, meski sekitar pukul 23.00 waktu Moskow, ia terlihat di televisi berpidato di hadapan para pejabat Departemen Pertahanan, termasuk Shoigu.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Putin berterima kasih kepada para pejuang dan komandan Wagner yang telah mundur dari pemberontakan, untuk menghindari apa yang ia sebut sebagai "pertumpahan darah persaudaraan", dan mengatakan sebagian besar anggota Wagner adalah patriot.

Ia pun menegaskan akan menepati janjinya terhadap tentara Wagner yang terlibat dalam peristiwa tersebut, dapat melanjutkan tugas dengan menandatangani kontrak di bawah Kementerian Pertahanan atau pergi ke Belarusia.

"Janji yang saya buat akan dipenuhi. Saya ulangi: pilihan ada di tangan Anda, tetapi saya yakin itu akan menjadi pilihan tentara Rusia yang telah menyadari kesalahan tragis mereka," sebut Presiden Putin.