JAKARTA - Pihak berwenang di Negara Bagian Maharashtra, India barat meminta digelarnya penyelidikan, setelah 18 pasien meninggal di sebuah rumah sakit milik pemerintah dalam kurun waktu 24 jam.
Peristiwa tersebut dilaporkan terjadi di Rumah Sakit Memorial Chhatrapati Shivaji Maharaj di Kalwa, Thane, sekitar 25 km sebelah timur laut Mumbai. Itu satu-satunya pusat medis tersier utama di daerah tersebut.
Lebih dari 24 jam sejak Jumat malam, 18 pasien di rumah sakit itu meninggal dunia, termasuk 13 pasien di unit perawatan intensif (ICU).
Ketua Menteri Maharashtra Eknath Shinde mengatakan, situasi tersebut sangat disayangkan dan pihaknya telah membentuk sebuah komite investigasi independen.
"Pemerintah telah menanggapi insiden ini dengan sangat serius dan sebuah komite akan ditunjuk di bawah pimpinan Direktur Kesehatan, untuk melakukan investigasi menyeluruh. Tindakan akan diambil sesuai dengan laporan tersebut," kata Shinde, melansir The National News 14 Agustus.
Dua belas dari korban yang meninggal berusia di atas 50 tahun. Sementara untuk jenis kelamin, para pejabat mengatakan mereka yang tewas terdiri dari 10 wanita dan 8 pria.
Terpisah, keluarga pasien menuduh adanya kelalaian rumah sakit, mengatakan adanya kekurangan oksigen. Mereka menuntut penangguhan dokter dan staf medis, serta berharap kompensasi dari pemerintah.
Komisaris Kota Thane Abhijit Bangar mengatakan, beberapa pasien dirujuk ke rumah sakit dalam kondisi kritis.
"Para pasien mengalami komplikasi batu ginjal, kelumpuhan kronis, radang paru-paru dan keracunan minyak tanah, di antara kondisi-kondisi lainnya," katanya.
BACA JUGA:
"Jalur pengobatan akan diselidiki dan pernyataan keluarga pasien yang meninggal akan dicatat," lanjutnya.
"Beberapa pasien dirujuk ke rumah sakit dari rumah sakit lain dalam kondisi kritis," tandasnya.
Sementara itu, lima pasien lain meninggal di rumah sakit yang sama pada tanggal 10 Agustus.