Bagikan:

JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengultimatum para perusahaan penyelenggara jaringan telekomunikasi untuk merapikan kabel-kabel fiber optik milik mereka yang dipasang di Ibu Kota. Hal ini diutarakan Heru buntut kasus-kasus warga terjerat kabel udara yang menjuntai.

"Jadi intinya adalah yang dirapikan itu adalah jalur-jalur yang rawan atau jalur dari jauh protokol sampai jalan, jalur jalur sekunder. Kan Jakarta luas, ya. Saya minta mereka rapikan dan bisa bertanggung jawab," kata Heru di kantor Dinas Perhubungan DKI, Jakarta Pusat, Jumat, 11 Agustus.

Heru memberi kesempatan waktu penataan kabel udara kepada perusahaan selama satu bulan. Permintaan Heru ini telah disampaikan oleh Asisten Bidang Pembangunan Setda DKI Jakarta yang memanggil para perusahaan jaringan beberapa waktu lalu.

Jika selama satu bulan ke depan masih ada kabel fiber optik yang menjuntai di udara serta kembali memakan korban kecelakaan, Heru mengancam tidak akan mengeluarkan izin penambahan jaringan kepada perusahaan yang bersangkutan.

"Mungkin kita pikirin izinnya. Kan, mereka ke depan perlu izin-izin untuk tambahan jaringan, dong," ujar dia.

Lebih lanjut, Heru juga meminta Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) untuk memberikan perhatian khusus dalam penanganan kabel semrawut dan menjuntai ke jalan.

"Saya minta Apjatel untuk concern. Asbang (Asisten Pembangunan) sudah meminta, Asisten Pembangunan Pak Afan sudah meminta Apjatel untuk merapikan, memastikan di area-area yang strategis termasuk yang rawan," ungkap Heru.

Semrawutnya kabel fiber optik yang menggantung di udara kini dipersoalkan lantaran telah menimbulkan korban. Kasus kecelakaan pengendara motor di DKI Jakarta karena kabel menjuntai pada tahun ini sudah terjadi tiga kali.

Pada 5 Januari lalu, seorang mahasiswa bernama Siltan Rif'at Alfatih terjerat kabel fiber optik yang menjuntai di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Kini, Sultan belum dinyatakan sembuh dan masih tak dapat berbicara akibat insiden tersebut.

Lalu pada Jumat, 28 Juli lalu, seorang pengemudi ojek online (ojol) bernama Vadim terjerat kabel menjuntai di Jalan Brigjen Katamso, Palmerah, Jakarta Barat. Vadim sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit sebelum akhirnya meninggal dunia.

Kemudian pada Rabu, 9 Agustus malam lalu, seorang pengendara motor bernama Akbar (21) terjerat kabel fiber optik yang menjuntai di Jalan KS Tubun, Slipi, Palmerah, Jakarta Barat. Korban mengalami luka di bagian leher.

Korban tak menyadari jika dirinya terkena jeratan kabel udara fiber optik. Dia pun tetap memacu kendaraannya meski terdapat kabel yang menjuntai. Menurut informasi yang dihimpun, kabel fiber optik itu menjuntai ke jalan setelah ditabrak muatan truk kontainer yang melintas.