Bagikan:

BANJARMASIN - Aparat Polsek Banjarmasin Timur, Kalimantan Selatan meringkus sebanyak lima orang komplotan pembunuhan berencana yang mengeroyok hingga merenggut nyawa korban bernama Muhammad Ferdy Ramadhan (24).

Peristiwa yang merampas nyawa korban tersebut terjadi pada pada Sabtu (5/8) malam ketika korban sedang membeli makanan pentol di depan ruko Jalan Veteran, Kelurahan Sungai Bilu.

“Personel sudah menangkap lima pelaku, sementara pelaku keenam masih berstatus daftar pencarian orang (DPO),” kata Kapolresta Banjarmasin Kombes Sabana Atmojo dilansir ANTARA, Selasa, 8 Agustus.

Sabana menyebutkan motif pembunuhan berencana tersebut akibat saling tatap-tatapan antara korban dengan dua orang pemuda berinisial KH dan IK yang merupakan teman dari para pelaku.

“KH dan IK melapor kepada enam orang pelaku pembunuhan, kemudian pelaku merencanakan pembunuhan menggunakan senjata tajam,” ucapnya.

Pelaku MIB menyempatkan pulang ke rumah mengambil senjata tajam (sajam) jenis celurit, setelah tiba di lokasi kejadian, para pelaku mengeroyok korban dengan memukul dan melukai bagian perut juga punggung menggunakan celurit hingga tewas ditempat dalam kondisi berlumuran darah lalu ditinggalkan para pelaku.

Sabana mengungkapkan dari keenam pelaku pembunuhan berencana, yang sudah ditangkap lima orang di antaranya berinisial MIB, MKS, RM, AM, PA, sedangkan pelaku yang berstatus DPO berinisial SF.

Kapolres menuturkan personel gabungan meringkus pelaku berinisial MIB pada Minggu (6/8) dini hari di wilayah perbatasan Kabupaten Barito Kuala dengan perbatasan Kalimantan Tengah, kemudian keesokan harinya menangkap empat pelaku berinisial MKS, RM, AM, PA, di wilayah yang berbeda.

Sementara KH dan IK yang merupakan teman dari keenam pelaku pembunuhan berencana, masih dalam proses pengembangan penyelidikan apakah ada keterlibatan dan perencanaan.

Sabana menyampaikan pihaknya akan melakukan peningkatan patroli untuk menjamin keamanan dan ketertiban di Kota Banjarmasin, terlebih saat tengah malam cukup marak peristiwa kenakalan yang melibatkan para pemuda di daerah yang berjuluk “Kota Seribu Sungai” itu.

“Kota Banjarmasin harus tetap aman, siapa pun yang mencoba mengganggu ketertiban maka kita tindak secara tegas,” demikian Sabana.