BANYUWANGI - Ibu Negara Iriana Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi dan mengaku senang program penurunan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi atau stunting yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, Jawa Timur.
"Ini bagus, harus terus dilanjutkan sampai stunting di Banyuwangi habis," kata Iriana Jokowi usai mendapat penjelasan dari pedagang sayur keliling yang dilibatkan program penurunan stunting di Pendopo Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur dilansir ANTARA, Selasa, 25 Juli.
Didampingi Istri Wapres Wury Ma'ruf Amin dan ibu-ibu Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM), Iriana Jokowi meninjau program penanganan stunting, bertemu dengan para kader posyandu, pendamping keluarga, dan penjual sayur keliling yang dilibatkan dalam penanganan stunting di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.
Iriana Jokowi tampak berdialog dengan penjual sayur keliling, Agus Sunarto, yang bertugas mengantar makanan bernutrisi untuk ibu hamil dan bayi risiko stunting gratis.
"Makanan ini diantar setiap hari dan segera, karena kan harus segar Bu. Untuk makanan yang diberikan harus memiliki protein tinggi," kata Agus menjelaskan kepada Iriana Jokowi.
Di Kabupaten Banyuwangi upaya penanganan stunting terus digenjot dengan melibatkan berbagai pihak, di antaranya dengan pengiriman makanan bergizi setiap hari untuk ibu hamil dan balita stunting untuk hampir 1.300 jiwa sasaran.
BACA JUGA:
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menjelaskan untuk memberi dampak ke pelaku usaha kecil, sengaja program ini tidak membeli makanan dari pabrikan besar, tapi dari pedagang sayur keliling. Mereka mengantarkan bahan makanan tiap hari dengan menu berbeda sesuai analisis ahli gizi dari puskesmas.
"Jadi orang tua balita stunting tidak usah bayar untuk bahan makanan yang dikirimkan ini, karena sudah dibayar Pemkab Banyuwangi. Sekali mendayung, dua-tiga pulau terlampaui. Ibu hamil berisiko tinggi dan balita stunting terbantu, penjual sayur keliling pun dapat tambahan penghasilan," ujarnya.
Penanganan stunting saat ini menjadi perhatian pemerintah. Pemerintah memiliki target tingkat stunting secara nasional pada tahun 2024 di bawah 14 persen.