Bagikan:

JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengklaim bahwa pembenahan infrastruktur Jakarta International Stadium (JIS) dan sekitarnya terus berjalan dan gak menemui kendala.

"Sejauh ini nggak ada kendala. Lancar-lancar aja," ujar Heru saat ditemui di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat, 21 Juli.

Heru menjelaskan, perbaikan JIS dan sarana penunjangnya dikerjakan secara bersama-sama antara Pemprov DKI dan pemerintah pusat, mulai dari perbaikan jalan, akses dari off ramp tol, penambahan kantong parkir, hingga jembatan penyeberangan dari kawasan Ancol menuju JIS.

Targetnya, semua perbaikan ini bakal selesai sebelum penyelenggaraan Piala Dunia U-17 digelar 10 November hingga 2 Desember 2023 tersebut.

"Bina Marga soal jalan sudah hampir selesai, tinggal dengan JMP (Jasa Marga Properti) untuk menyambung masuk tolnya. Ada tambahan JPO di kali Ancol, Jalan RE Martadinata. Target rampungnya sebelum penyelenggaraan Piala Dunia," urai Heru.

Pemerintah menemukan empat solusi yang bakal dikerjakan untuk membenahi kekurangan JIS yang belum memenuhi standar FIFA sebagai venue Piala Dunia U-17 pada November mendatang.

Hal ini berdasarkan peninjauan yang dilakukan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono beserta jajarannya.

Secara umum, pemerintah menemukan sejumlah masalah yang bakal diperbaiki pada infrastruktur JIS. Di antaranya rumput lapangan pertandingan yang belum sesuai standar FIFA, akses yang belum memadai, akses parkir kendaraan yang masih minim, dan pintu masuk pemain.

Basuki menuturkan, rumput di lapangan sepak bola JIS ternyata tidak sesuai standar untuk venue Piala Dunia U-17.

"Yang bisa dilakukan adalah pindahkan lapangan yang sudah jadi salah satunya dari golf. Kalau enggak, bisa kita gantikan secara soding jadi kayak tehel. Itu solusi paling dekat karena untuk 3 bulan. Kalau jangka panjang, ganti rumput," jelas Chairman PT Karya Rama Prima (KaerPe) Qamal Mustaqim.

Kekurangan JIS lainnya ada pada akses masuk untuk bus pemain sepak bola ke stadion. Ternyata, akses gerbang yang diperuntukkan bus pemain tak bisa memuat bus untuk masuk ke dalam stadion. Gerbang ini nantinya akan diperbaiki agar bus pemain bisa masuk.

"Kondisi sekarang, bus tidak bisa masuk sini karena di sana ada pintu tiket yang nanti harus dilebarkan atau dibongkar supaya bus bisa masuk," urai Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Akses menuju kawasan JIS menjadi salah satu yang dikeluhkan pengunjung stadion tersebut. Rencananya, akan ada akses off ramp tol Harbour yang berada di dekat gerbang masuk JIS bagian timur.

Kemudian, bakal dibangun juga jembatan penyeberangan orang (JPO) yang membentang dari kawasan Ancol timur ke JIS untuk pengunjung yang memarkirkan kendaraan pribadinya di Ancol. Di satu sisi, pemerintah juga mengebut pembangunan stasiun KRL Commuter Line JIS.

"Jadi akan kita bangunkan jembatan supaya lebih cepat. Kemudian untuk stasiun kereta api akan dibawa ke sini. Ramp-nya untuk tol, Jasa Marga kita akan percepat, selesai, agar bisa jadi akses lagi," urai Basuki.

Pemprov DKI Jakarta berencana menambahkan beberapa kantong parkir bagi pengunjung JIS. Mengingat, stadion bertaraf internasional ini dapat menampung 82 ribu penonton. Namun, kapasitas parkir yang tersedia hanya bisa menampung 1.200 kendaraan bermotor, baik roda, roda empat dan bus.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menuturkan, salah satu lokasi yang bakal diubah menjadi tempat parkir pengunjung JIS adalah lahan pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter yang berada di sisi barat JIS.

"Nanti di depan sini diperuntukan untuk ITF itu akan full menjadi lokasi parkir. Jadi akan ada tambahan lokasi parkir," ungkap Syafrin.

Selain lahan ITF, terdapat beberapa lokasi yang juga disulap menjadi kantong parkir JIS. Di antaranya adalah lahan bekas permukiman Kampung Bambu yang menampung 5.000 kendaraan.

Tambahan lokasi parkir JIS yang juga bakal disiapkan berada di kawasan Ancol timur dengan kapasitas 1.000 kendaraan roda empat atau lebih.