Bagikan:

JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengaku akan meminta pihak FIFA untuk mengecek langsung kelayakan Jakarta International Stadium (JIS) sebagai venue Piala Dunia U-17.

Menurut Heru, kekurangan infrastruktur JIS yang paling menjadi sorotan adalah akses jalan dan keluar-masuk penonton. Selama ini, akses JIS yang tersedia baru berada pada ramp barat.

Sementara, sisi ramp timur JIS sampai saat ini belum dibuka untuk umum karena akses jalan keluarnya belum memadai. Karenanya, Heru akan meminta pendapat dari induk organisasi resmi sepak bola dunia tersebut terkait opsi terbaik pembenahan akses untuk penontonnya.

"Kalau akses stadion kan sudah ada dari parkiran. Akses tambahan untuk keluar penonton, ya keluar mobil. Akses sekarang kan dua pintu. Kita minta FIFA untuk mengecek. Nah, itu akses lainnya harus ada dari belakang, samping, atau dari danaunya (di sisi timur JIS)," kata Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 3 Juli.

Bersamaan dengan itu, Heru menyebut dirinya juga akan langsung mengecek JIS bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bersama Menteri BUMN Erick Thohir yang juga menjabat Ketua Umum PSSI.

"Saya besok jadwalnya dengan Menteri PUPR dengan Menteri BUMN untuk ngecek (JIS). Kalau saya kan tidak tahu, bukan ahlinya," ucap Heru.

Heru menambahkan, perencanaan pembangunan stasiun KRL Commuter Line yang lokasinya berada di samping JIS juga terus berproses. Penambahan stasiun JIS dilakukan untuk mempermudah akses pengunjung yang menggunakan transportasi umum.

"(Stasiun JIS) sedang proses, sendang jalan. Karena bersinggungan dengan pihak tol, ini yang harus dipikirkan," tutur dia.

Piala Dunia U-17 dijadwalkan akan digelar pada 10 November hingga 2 Desember mendatang. Mengenai penggunaan venue atau stadion, hingga saat ini FIFA masih belum melakukan pengecekan.

Stadion Gelora Bung Karno berkemungkinan kecil untuk menggelar pembukaan Piala Dunia U-17 karena bentrok dengan agenda konser band Coldplay yang sebelumnya lebih dulu mendapatkan izin penggunaan konser yang bakal digelar pada 15 November mendatang.

JIS jadi salah satu stadion yang jadi opsi venue Piala Dunia U-17. Namun, akses JIS sebagai tempat pertandingan berskala besar belum memadai. Soal itu, Menpora Dito Ariotedjo menjelaskan secara detail terkait permasalahan terkait renovasi JIS.

“Terkait di JIS lagi ramai polemiknya jadi banyak pihak yang beda pendapat. Tapi prinsip sebenarnya, terkait stadion tidak hanya JIS ada 22 stadion Indonesia ini yang akan kita fokuskan kita lihat dari akses mana saja mana perlu diperbaiki, renovasi, dan disempurnakan kita bisa melihat," ucap Dito Ariotedjo dalam keterangan yang diterima Minggu, 2 Juli.

Lebih lanjut, Dito mengatakan bahwa JIS dan sejumlah stadion di Tanah Air sejatinya merupakan sarana multifungsi yang bukan hanya diperuntukan bagi sepakbola. Maka dari itu kepedannya perlu optimalisasi demi bisa memenuhi segala standar untuk menggelar event internasional.

“Stadion ini multifungsi, tidak hanya bola bisa juga atletik di situ, jadi kita ingin 22 stadion di seluruh Indonesia ini kedepannya kita pastikan semua itu ini optimalisasi secara teknis dan juga secara spesifikasi. Semua harus kita pastikan harus memenuhi segala standar dibutuhkan dalam penyelenggaraan event-event nasional baik standar dari federasi dari atletik internasional, dari federasi sepak bola internasional, dan federasi internasional lainnya,” urai Dito.

Terkait JIS, Dito mengatakan stadion ini sangat baik bahkan memiliki tampil seperti di Eropa. Namun Dito menilai JIS masih punya masalah.

"JIS kita akui adalah stadion yang sangat baik, kita kalau masuk stadion saja itu serasa feel-nya sudah seperti kaya di Eropa. Tapi memang, kita harus berani mengakui ada beberapa catatan perbaikan dan kita sempurnakan dalam rangka event internasional nantinya dihadiri baik itu dari tamu negara asing, dan lokal. Ini memastikan tidak ada kendala-kendala," imbuhnya.