Bagikan:

JAKARTA - Jakarta International Stadium (JIS) bakal direnovasi untuk venue Piala Dunia U-17 meski masih tergolong stadion baru. Soal itu, Menpora Dito Ariotedjo menjelaskan secara detail terkait permasalahan terkait renovasi JIS.

Pada 10 November hingga 2 Desember mendatang, Indonesia ditunjuk jadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023. JIS kemudian menjadi opsi utama sebagai venue, tapi lokasi yang dituju ternyata harus dilakukan pembenahan agar sempurna.

“Terkait di JIS lagi ramai polemiknya jadi banyak pihak yang beda pendapat. Tapi prinsip sebenarnya terkait stadion tidak hanya JIS ada 22 stadion Indonesia ini yang akan kita fokuskan kita lihat dari akses mana saja mana perlu diperbaiki, renovasi, dan disempurnakan kita bisa melihat," ucap Dito Ariotedjo dalam keterangan yang diterima Minggu, 2 Juli. 

Lebih lanjut, Menpora mengatakan bahwa JIS dan sejumlah stadion di Tanah Air sejatinya merupakan sarana multifungsi yang bukan hanya diperuntukan bagi sepakbola. Maka dari itu kepedannya perlu optimalisasi demi bisa memenuhi segala standar untuk menggelar event internasional.

“Stadion ini multifungsi, tidak hanya bola bisa juga atletik di situ, jadi kita ingin 22 stadion di seluruh Indonesia ini kedepannya kita pastikan semua itu ini optimalisasi secara teknis dan juga secara spesifikasi. Semua harus kita pastikan harus memenuhi segala standar dibutuhkan dalam penyelenggaraan event-event nasional baik standar dari federasi dari atletik internasional, dari federasi sepak bola internasional, dan federasi internasional lainnya,” lanjut Dito.

Terkait JIS, Dito mengatakan stadion ini sangat baik bahkan memiliki tampil seperti di Eropa. Namun Dito menilai JIS masih punya masalah.

"JIS kita akui adalah stadion yang sangat baik, kita kalau masuk stadion saja itu serasa feel-nya sudah seperti kaya di Eropa. Tapi memang, kita harus berani mengakui ada beberapa catatan perbaikan dan kita sempurnakan dalam rangka event internasional nantinya dihadiri baik itu dari tamu negara asing, dan lokal. Ini memastikan tidak ada kendala-kendala,"

"Contohnya akses parkir. Akses parkir itu bukan parkir yang untuk tamu sebenarnya. Jadi sebenarnya akses Parkir untuk pemain itu ada kendala sedikit untuk bus tidak bisa masuk. Terus untuk terkait akses (keluar masuk) barat dan timur dan itu pak gubernur (DKI) komitmen aksesnya diperbanyak dan juga parkir untuk tamu dan kendaraan," kata Dito menjelaskan.